Kompetisi dan Kooperasi

Loading

download

Oleh: Fauzi Aziz

 

GLOBALISASI ekonomi yang sudah mendunia telah membawa perubahan spektrum baru dalam kehidupan ekonomi dan bisnis antar bangsa di dunia yang dihela oleh faham pragmatisme untuk menerima sebuah realita.

Fatsun yang terbentuk dan telah mengkristal adalah dijawab oleh dua kata yang keduanya telah menjadi mainstream dalam sistem ekonomi dan bisnis, yakni “Kompetisi” dan “Kooperasi”.

Ini yang paling tidak dipahami oleh penulis dan inilah sebuah keniscayaan karena telah diakui sebagai mainstream. Kompetisi lebih menitik beratkan pada aspek nilai membangun keunggulan. Sedangkan Kooperasi lebih menekankan pada pentingnya membangun sistem pembagian kerja internasional untuk mendukung terciptanya interaksi dan interkoneksi bisnis sistem global supply chain dan global network.

Kompetisi dan Kooperasi secara riil telah melekat menjadi kepentingan negara dan entitas ekonomi dan bisnis di negara manapun.

Hal ini terjadi karena kita dihadapkan pada sebuah realita bahwa dewasa ini yang “berbisnis” pada hakekatnya bukan hanya dunia bisnis saja tetapi juga negara. Dunia bisnis harus profitable dan negara juga harus mendapatkan benefit untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Kompetisi yang basis nilainya adalah keunggulan, maka baik negara maupun bisnis, sejatinya memiliki platform yang intinya kurang lebih sama.

Pilar strategisnya meliputi 3 hal, yaitu “keunggulan operasional”, dimana organisasi publik dan organisasi bisnis bisa bekerja secara efisien dan produktif. Berikutnya, keduanya harus bisa membangun interaksi dan komunikasi yang efektif dengan rakyatnya (untuk organisasi publik) dan dengan pelanggan atau konsumenya dimanapun berada untuk organisasi bisnis.

Prinsip costumers satisfaction berlaku, baik bagi organisasi publik maupun organisasi bisnis. Dan berikutnya lagi adalah keunggulan dalam kepemimpinan produk. Dalam konteks negara dengan kekuatan peran organisasi publiknya berarti “kebijakan publiknya” harus unggul dibanding dengan negara lain dan pro-pasar.

Sementara itu, pada  organisasi bisnis, kebijakan bisnisnya harus bisa menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas, inovatif (menjadi lebih baik) dan dapat melayani pelanggannya secara tepat dan cepat.

Kooperasi rupanya juga telah mendunia dan ini terjadi dan berlangsung karena kebutuhan. Semangat kompetisi tidak serta merta dapat menafikan kooperasi. Artinya kompetisi selalu memerlukan adanya kooperasi.

Prinsip internasional division of labour menjadi acuan bersama dan prinsip lain yang dijadikan panduan adalah menghindari perilaku killing each others dalam berkompetisi sehingga memerlukan kooperasi.

Dalam best practicenya kemudian muncul budaya kolaborasi dan aliansi dan ini terjadi bisa antar negara maupun dalam lingkungan bisnis.

Dimana-mana kompetisi dan kooperasi tidak berada di ruang kosong. Keduanya dikoridori oleh bekerjanya hukum publik, hukum bisnis dan hukum pasar. Regulasi ini diperlukan agar kompetisi dan kooperasi berlangsung secara sehat, menjunjung fair play, berkeadilan dan akhirnya supaya tidak menjurus berkembang nya budaya killing each others.

Mainstream kompetisi dan kooperasi telah membuat kegiatan diplomasi ekonomi dan bisnis bergerak secara inten dari skala working group, pertemuan pejabat senior hingga pertemuan kepala negara, interna sional bussines gathering, kerjasama investasi dan perdagangan dan event lain sesuai kebutuhan.

Kerangka kerja secara umum yang dibangun adalah adanya kesadaran bersama bahwa kegiatan ekonomi dan bisnis harus tumbuh dan ditumbuhkan dalam skala ekonomi yang memungkinkan agar bisnis dapat beroperasi secara efisien.

Pelayanan publik harus berjalan efisien, cepat, mudah dan murah. Kompetisi dan kooperasi perlu didukung sistem manajemen yang kredibel dengan konten utama adalah memiliki kompetensi dan profesionalme yang melekat pada diri masing-masing aktor yang bekerja mengelola organisasi publik dan organisasi bisnis.

Per tumbuhan dan perkembangan ekonomi dan bisnis global perlu dikelola bersama secara bertanggungjawab. Semua negara dan entitas bisnis di masing-masing negara harus tumbuh karena untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Dapat memungut pajak secara adil untuk membangun infrastruktur negaranya. guna mendukung kegiatan ekonomi yang meliputi investasi dan kegiatan ekspor dan impor. Pendek kata, kompetisi dan kooperasi memerlukan adanya dukungan sistem logistik yang efisien dengan pelayanan cepat dan bersaing.

Sebab itu, infrastruktur ekonomi harus dibangun. Begitu pula infrastruktur SDM, teknologi dan inovasi dan infrastruktur yang secara khusus dirancang melayani industri kecil perlu dibangun dan dikembangkan. (penulis adalah pemerhati masalah sosial ekonomi dan industri).

 

 

CATEGORIES
TAGS