Masyarakat Grobogan Dilatih Pengolahan Ikan
Laporan: Redaksi
GROBOGAN, (TubasMedia.Com) – Para petani perikanan atau pemilik budidaya ikan cenderung menjual langsung produk mentah di pasaran. Padahal, dengan sedikit kerja keras, maka bahan baku ikan hasil budidaya tersebut dapat diolah menjadi produk bernilai jual tinggi.
Atas dasar itulah, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Grobogan, menggelar kegiatan pelatihan diversifikasi produk olahan perikanan di kantor Disnakan Grobogan 17-19 April lalu.
“Dengan diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi, pasti keuntungannya bisa bertambah. Misalnya satu kilogram lele biasa dijual Rp 12 ribu dengan diolah menjadi produk makanan seperti abon atau nugget, satu kilogram lele bisa laku Rp 25-27 ribu,” kata seorang anggota panitia acara dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng, Kurnia Adi SPi, di sela-sela pelatihan baru-baru ini.
Hasil pengolahan produk budidaya perikanan tersebut juga tidak asal-asalan, karena harus berstandar kesehatan. Oleh sebab itu, sebanyak 35 peserta dari beberapa elemen perikanan dilatih pula oleh tutor yang didatangkan dari BBPOM, Laboratorium Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPMHP), serta dari USM (Universitas Semarang) jurusan Teknologi Pangan.
Para peserta diajari memproduksi makanan dari hasil olahan produk dan limbah perikanan lokal, seperti lele, gurami, nila, dan tawes. Selain daging dan kulitnya dibuat nugget, sosis, bakso, dan lumpia, tulang ikan pun diolah menjadi kerupuk tulang ikan.
“Kami membawa pula mobil Alih Teknologi dan Informasi (ATI) Gemar Ikan, yang di dalamnya sudah dilengkapi peralatan untuk pelatihan ini. Memang selama ini, yang menjadi kendala program peningkatan produk olahan ikan adalah kegagapan masyarakat terkait alih teknologi di bidang perikanan,” ujarnya. (sofi)