Korupsi Pembelian Jet Tempur Mirage, Prabowo Disebut Terlibat

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Juru bicara Kementerian Pertahanan menyatakan rencana pembelian 12 jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar sudah dibatalkan dengan alasan masalah fiskal. Namun, pembatalan itu dinilai masih dipertanyakan buktinya.

Pakar intelijen, hankam, dan militer Connie Rahakundini Bakrie mengaku turut mendengar batalnya pembelian tersebut. Namun, ia tak pernah melihat bukti konkret kontrak dibatalkan.

“Saya kan hanya ingin tahu apakah sudah batal betul atau belum. Karena terus terang, walaupun sudah dinyatakan batal, saya belum lihat surat pembatalannya. Saya tidak pernah lihat detailnya,” kata Connie dalam jumpa pers di Sadjoe Cafe & Resto, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/2).

“Kan sekarang Kemhan beda banget dengan zaman saya di sana. Sekarang, kan, tertutup banget. Tidak bisa,” kata Connie.

Beberapa hari terakhir, mencuat isu dugaan korupsi pengadaan pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar oleh Kemenhan. Disebutkan capres nomor urut 02 yang juga merupakan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, terlibat.

Kabar tersebut beredar dan termuat dalam pemberitaan situs MSN, yang mengambil tulisan dari laman Meta Nex. Dalam berita tersebut, disebutkan bahwa The Group of States Against Corruption (GRECO) dari Uni Eropa melakukan penyelidikan skandal pengadaan Mirage 2000-5 oleh Kemenhan. 12 pesawat jet tempur bekas Qatar itu disebut dibeli senilai USD 792 juta atau setara Rp 12,4 triliun. Ada komisi 7 persen yang telah dibayarkan.

Pernah Ditolak

Disebutkan juga, pesawat itu sempat dihibahkan oleh Qatar kepada Menhan Juwono Sudarsono pada 2009. Tapi Juwono menolak karena biaya perawatannya sangat mahal. Namun, pesawat yang tak lama lagi pensiun itu malah hendak dibeli oleh Prabowo.

Menurut Dahnil, itu adalah fitnah. Sebab, sejauh ini belum ada realisasi pembelian tersebut. Rencana itu, kata dia, telah dibatalkan karena alasan fiskal.

“Tidak ada pembelian pesawat Mirage even itu direncanakan, namun sudah dibatalkan. Jadi tidak ada pembelian pesawat Mirage dan artinya tidak ada kontrak yang efektif di Kemhan terkait dengan pembelian Mirage,” kata Dahnil dalam konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu (10/2).

Dahnil meyakini konten hoaks itu diciptakan oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan pasangan Prabowo-Gibran jelang hari pemungutan suara.(sabar)

CATEGORIES
TAGS