KB Bukan Hanya Untuk Perempuan
Laporan: Redaksi
GARUT, (Tubas) – Program keluarga berencana (KB), bukan hanya diharuskan kepada kaum perempuan, namun kaum laki-laki pun harus antusias untuk melakukannya. Karena pada intinya, program keluarga berencana mengatur angka kelahiran agar tidak terjadi setiap tahun. Di mana setiap kelahiran, akan memunculkan ancaman kematian ibu, tutur Kepala Dinas BKKBN Kabupaten Garut, Hj. Euis Tuti. M.Si kepada Tubas di kantornya, baru-baru ini.
Program keluarga berencana (KB) berdampak pada aktualisasi kaum perempuan. Hal itu karena dengan melahirkan anak, aktifitas seorang ibu (kaum perempuan) akan terganggu. Memang, melahirkan merupakan kodrat. Tetapi, angka kelahiran harus dapat diatur. Dengan adanya jarak kelahiran, kewajiban seorang ibu untuk merawat anaknya akan sedikit ringan.
Menyinggung soal kepedulian Dinas BKKBN terhadap perempuan, dikatakan, sangat tinggi, seperti perempuan untuk menikah harus di atas 20 tahun. Jangan sampai terjadi di kalangan kaum perempuan menikah di bawah umur (usia dini), dan kita akan mendorong agar para remaja jangan terjebak dengan pernikahan dini. Karena, apabila terjadi kehamilan di luar nikah perempuanlah yang banyak menanggung risiko, seperti terjadinya aborsi.
“Euis menambahkan, selain pendidikan di sekolah pada usia remaja, yang paling penting adalah pendidikan di lingkungan keluarga. Karena, keluarga sangat berperan,” tuturnya.
Menyinggung soal antusias masyarakat dalam soal KB, kalau diperhatikan di Kabupaten Garut sangatlah minim. Maka, dengan dilakukannya sosialisasi kepada publik, diharapkan masyarakat dapat mengerti akan pentingnya keluarga berencana (KB), baik kaum perempuan maupun laki-laki, tutur Euis. (sighar)