Industri Logam Berkontribusi Terhadap Pembangunan Ekonomi

Loading

Laporan: Sabar Hutasoit

Ir Panggah Susanto MM

JAKARTA, (Tubas) – Sektor industri logam berpotensi memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi melalui added value serta akan menjadi multiplier effect bagi aktifitas ekonomi, penyerapan tenaga kerja, penghasil devisa dan pada akhirnya akan menjadi faktor pendorong push factor bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa.

Demikian Dirjen Basis Industri Manufaktur (BIM) Kementerian Perindustrian, Ir Panggah Susanto MM kepada Tubas di kantornya pekan silam.

Menurutnya, sumber daya alam berupa bijih besi, bauksit, gas alam dan batubara serta pasar dalam negeri merupakan potensi yang baik untuk pengembangan industri logam hulu. Karena itu tambah Panggah, tidak berlebihan jika pemerintah menargetkan tumbuhnya industri pengolahan bijih besi dengan kapasitas 4 juta ton per tahun.

Selain itu diharapkan pula meningkatnya daya saing industri aluminium, daya saing industri logam hulu serta meningkatnya investasi industri logam hulu.

Namun demikian, Panggah mengakui industri logam yang berpotensi memberikan kontribusi pembangunan ekonomi nasional tersebut, menghadapi masalah. Misalnya ketergantungan bahan baku impor yang belum bisa dicegah ditambah lagi belum tersedianya informasi yang jelas dan pasti tentang potensi deposit serta kualitas sumber daya alam bijih besi, bauksit dan batubara.

Akan tetapi yang perlu ditangani secara konfrehensif dan bersama-sama adalah keengganan investor untuk berinvestasi di Indonesia dikarenakan ekonomi biaya tinggi.

Menjawab pertanyaan tentang program menumbuhkembangkan industri tersebut, Panggah menyebutkan pemerintah memandang perlu penguatan struktur industri baja berbasis bijih besi lokal, penguatan struktur industri aluminium dalam rangka peningkatan daya saing serta ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS