Menperin Sadar Betul, Pentingnya Peran SDM Wujudkan Industri yang Tangguh

Loading

BANDUNG, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian menyadari betul pentingnya peran SDM dalam mewujudkan industri yang tangguh dan berdaya saing.

Untuk itu, Kemenperin terus memperkuat dan mengembangkan program-program pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menghasilkan SDM yang kompeten dan berdaya saing global.

Hal itu diungkapkan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita pada Peluncuran Jalur Penerimaan Vokasi Industri (Jarvis) Bersama 2024 di STTT,Bandung, Kamis.

Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi katanya, dipersiapkan dengan sungguh-sungguh untuk memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan Industri.

‘’Kami terus berupaya untuk memastikan kesesuaian (link and match) dengan dunia usaha industri, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga pengembangan industri di masa depan,’’ katanya.

Disebutkan, satuan pendidikan vokasi Kemenperin merupakan pelopor penyelenggaraan pendidikan vokasi dual system di Indonesia dan telah terbukti menjadi sekolah dan kampus vokasi yang unggul dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja.

‘’Saya mengapresiasi bahwa BPSDMI dan satuan pendidikan telah berhasil meningkatkan serapan lulusan dalam waktu yang lebih singkat yaitu kurang dari 6 bulan, meningkatkan jumlah peserta didik melalui program-program kerjasama kelas industri, serta perluasan kerjasama dengan mitra luar negeri untuk memastikan kualitas pendidikan yang bertaraf global,’’ katanya.

‘’Demikian juga prestasi siswa dan mahasiswa dalam beberapa ajang kompetisi nasional dan internasional, serta peran serta BPSDMI dalam forum-forum SDM dunia,’’ tambahnya.

Sayangnya, kata menteri, jumlah lulusan yang dapat dihasilkan dari satuan pendidikan dan pelatihan vokasi Kemenperin saat ini tidak lebih dari 6000 orang per tahun (Jumlah lulusan mencapai 5673 orang pada tahun 2023), masih sangat jauh dari kebutuhan industri yang mencapai 682 ribu orang per tahun.

Tantang BPSDMI

Untuk itu, tahun ini, menteri memberikan tantangan kepada BPSDMI dan segenap unit pendidikannya untuk meningkatkan jumlah penerimaan siswa dan mahasiswanya, setidaknya meningkat 50% dalam waktu 2 (dua) tahun dan mempersingkat masa tunggu serapan lulusan SMK dan Politeknik kurang dari 4 bulan.

‘’Tentunya dengan tetap mempertahankan kualitas pendidikan yang unggul dan terjaga dengan baik,’’ tegasnya.

Menperin berharap, melalui peluncuran Jarvis Bersama, akan terjaring SDM muda potensial yang akan dididik dan dilatih untuk mengisi kebutuhan sektor industri manufaktur dan menjadi akselerator pertumbuhan industri kedepannya.

Menteri-pun sangat mengapresiasi peran serta dan kontribusi mitra industri satker pendidikan Kemenperin yang telah berkolaborasi, mulai dari penyusunan kurikulum, prakerin (Praktek Kerja Industri), program Silver Expert yang menghadirkan tenaga-tenaga ahli dari industri yang berpengalaman di bidangnya untuk mengajar di lingkungan sekolah, hingga penyerapan lulusan. ‘’Ke depan, saya berharap kemitraan ini terus dikembangkan hingga banyak terbentuk kelas-kelas industri di satker pendidikan Kemenperin,’’ pintanya.(sabar)

CATEGORIES
TAGS