Zulhas Dituduh Menista Agama Islam, Rocky; Tim Prabowo Tak Punya Konsep Kampanye, Hanya Andalkan Baliho dan Aparat

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi polemik Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang diduga melakukan penistaan agama imbas melontarkan candaan yang menyangkut ibadah sholat.

Menurut Rocky Gerung, lelucon Zulkifli Hasan yang menuai kecaman itu menjadi beban baru untuk calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.

“Ini jadi beban lagi pada Prabowo, semakin hari Pak Prabowo itu justru dibebani oleh kalangan koalisi dia dan itu pertanda bahwa tidak ada koordinasi kampanye karena hanya mengandalkan baliho, hanya mengandalkan aparat negara,” ujar Rocky Gerung.

Rocky mengatakan Zulhas seharusnya bisa bersikap reflektif dan memahami isu apa saja yang sensitif untuk dilontarkan.

“Padahal sebetulnya Zulhas ini mestinya punya kemampuan untuk sedikit reflektif, karena PAN kan dikenal juga sebagai partai yang reflektif, tetapi itu nggak mungkin terjadi, karena akhirnya Zulhas menjadi dangkal,” kata dia.

“Dan kedangkalan itu yang dianggap oleh netizen sebagai bagian dari persiapan-persiapan tim 02 ini yang gagal untuk melihat isu apa sebenarnya yang relevan untuk diucapkan,” sambungnya.

Rocky Gserung heran dengan Zulhas yang mencari perkara baru di tengah elektabilitas Prabowo-Gibran yang sudah tinggi.

“Kalau elektabilitas Prabowo sudah tinggi dan itu versi macam-macam sudah tinggi, ngapain cari-cari perkara di wilayah-wilayah sensitif, terutama soal agama,” tuturnya.

“Walaupun memang dari awal kita tahu nggak ada niat Zulhas untuk menghina karena orangnya juga beragama kan, tetapi ini tahun politik, ini hari-hari di mana orang saling mengintip,” tuturnya lagi.

Terkait hal itu, Rocky pun khawatir dengan seorang tokoh yang hanya sekadar merasa hebat namun tidak memiliki kemampuan empati pada lingkungan.

Diberitakan sebelumnya, Zulhas menceritakan tentang masyarakat pendukung Prabowo-Gibran yang mengubah tata cara sholatnya karena enggan dianggap mendukung paslon lain.

Ia menyebut pendukung paslon 2 itu tak ingin melafalkan ‘Amin’ karena dianggap mendukung paslon nomor urut 1, Anies-Muhaimin.

“Saya keliling daerah, Pak Kiai. Sini aman, Jakarta nggak ada masalah, yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat Maghrib baca, ‘waladhollin… Al-Fatihah baca ‘waladholin..’ll Ada yang diem sekarang, pak. Lho kok lain,” ujar Zulhas saat hadir di Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang, Selasa, 19 Desember 2023.

Tak cuma itu, Zulhas melanjutkan, pendukung Prabowo-Gibran itu pun mengubah jari telunjuk satu menjadi dua saat duduk tahiyat akhir.

“Itu kalau tahiyatul akhir awalnya gini (menunjukan jari telunjuk), sekarang jadi gini (menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengah),” tuturnya. Pernyataannya itu pun sontak menuai kecaman publik. (sabar)

 

 

CATEGORIES
TAGS