Program LCGC Berdampak Positif Terhadap IKM Komponen
Laporan: Redaksi
JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperidag) Jawa Barat mengharapkan industri kecil dan menengah (IKM) komponen otomotif di kawasan ini aktraktif menyusul dipasarkannya mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC).
Kepala Disperindag Jabar Ferry Sofwan mengemukakan kebijakan mobil murah terdampak positf bagi pasar IKM komponen otomotif lokal yang mayoritas selalu direbut pasar impor. “Suku cadang sepeda motor tidak semuanya menggunakan produk impor. Masyarakat banyak juga yang memanfaatkan komponen otomotif lokal,” katanya, Minggu. Dia mengharapkan penggunaan komponen otomotif lokal dapat diterapkan di kendaran roda empat, sehingga perkembangan IKM jauh ebih atraktif.
Ketua Forum Industri Kecil dan Menengah Jabar Fuzy Agus mengatakan IKM komponen otomotif di Jabar selama ini hanya memproduksi aksesoris belum sampai pada komponen mesin.
Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) yang bergerak di sektor komponen otomotif khawatir tidak mampu bersaing dalam pasar bebas ASEAN 2015 karena masih bergantung pada bahan baku impor. Ketua Koperasi Industri Komponen Otomotif (KIKO) Indonesia M. Kosasih mengatakan kebutuhan material hingga saat ini masih menjadi kendala utama karena banyak mesin masih diimpor.
“Apalagi persoalan sumber daya manusia belum maksimal. Akan sulit bersaing karena selama ini mesin masih impor. Namun, dalam menghadapi pasar bebas nanti, mau tidak mau, harus siap,” katanya.
Dia mengatakan kesiapan industri komponen otomotif terutama skala kecil menengah harus diimbangi dengan keberpihakan pemerintah, seperti merancang regulasi untuk melindungi IKM komponen lokal agar porsi pekerjaan tidak dikuasai oleh IKM asing.
Sebagai contoh, lanjut Kosasih, regulasi harus dapat mengatur pembagian porsi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab IKM komponen lokal dan asing secara adil sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Kehadiran program low cost and green car (LCGC) sebenarnya bisa mendorong industri komponen otomotif dalam negeri untuk lebih berkembang.
“Selama diberi peluang dan kesempatan untuk mengerjakan itu (komponen LCGC), saya kira IKM kita mampu, walau masih banyak tantangan,” katanya. Saat ini IKM komponen lokal masih menghadapi masalah persaingan yang kurang sehat, sementara pasar komponen otomotif bagi after market juga masih digempur oleh produk asing. (sabar)