Program KB di Jawa Tengah Akan Dihidupkan Kembali

Loading

Laporan: Redaksi

Dra. Sri Marnyuni

Dra. Sri Marnyuni

SEMARANG, (Tubas) – Pasutri, pasangan suami istri dari masyarakat yang mempunyai tingkat perekonomian yang kurang mapan, cenderung untuk mempunyai anak lebih banyak dibandingkan dengan keluarga yang tingkat perekonomiannya jauh lebih mapan.

Sebab keluarga tersebut mempunyai banyak waktu luang yang tersedia, namun tidak mempunyai anggaran yang cukup untuk pergi rekreasi, maka bisa ditebak rekreasinya adalah yang mudah, meriah, murah yaitu selalu kumpul sehingga jumlah dan jarak kelahiran putra-putrinya tidak ideal yang sesuai dengan kemampuan perekonomiannya. Inilah yang melandasi Komisi E, DPRD Jawa Tengah untuk menyelenggarakan seminar nasional.

Dari sejumlah nara sumber dan para peserta seminar yang hadir, tersimpulkan bahwa sebaiknya dalam satu keluarga terdiri dari bapak, ibu, dan menekankan dengan mempunyai dua anak lebih baik, dengan jalan ikut program KB. Di samping itu, dihidupkan kembali lembaga Keluarga Berencana di tingkat provinsi serta kabupaten/kota se Jawa Tengah disertai dengan anggaran yang diperlukannya.

Anggota Komisi E, DPRD Provinsi Jawa Tengah Dra. Sri Marnyuni meminta kepada para nara sumber maupun peserta seminar dan yang berkompeten untuk menyusun Raperda Keluarga Berencana di Jawa Tengah, nantinya isi Raperda tersebut tidak melulu sekadar program membatasi jumlah dan jarak ideal kelahiran anak, tetapi lebih menitikberatkan program, yaitu bagimana masyarakat miskin didorong untuk kegiatan produktif, sehingga mereka mampu memberdayakan dirinya sendiri. (yon)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS