Program Gerbang Desa Menekan Kemiskinan di Kabupaten Tasikmalaya

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

TASIKMALAYA, (tubasmedia.com) – Untuk menekan angka kemiskinan, Pemkab Tasikmalaya terus berusaha meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan melakukan program kerakyatan, seperti program Gerbang Desa.

Berdasarkan data, 40 persen dari 1,7 juta penduduk Kabupaten. Tasikmalaya masih berada di garis kemiskinan. Mereka tersebar di beberapa desa di Kabupaten Tasikmalaya.

Bupati U. Ruzhanul Ulum mengatakan, untuk menekan angka kemiskinan Pemkab Tasikmalaya akan terus berusaha meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan melakukan program-program kerakyatan. Sebagai aplikasinya, di antaranya membangun infrastruktur yang menunjang perekonomian masyarakat, seperti jalan, listrik, dan fasilitas lain termasuk membangun lembaga-lembaga ekonomi seperti koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Menurut Bupati, program Gerbang Desa yang dficanangkan Pemkab Tasikmalaya akan berupaya meminimalisir Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), membangun sarana pendidikan dan pemberian bantuan kesehatan berupa jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) serta raskin melalui program pemerintah pusat.

Desa yang memiliki sanitasi lingkungan berupa jamban di Kabupaten. Tasikmalaya masih minim. Dari 351 desa, baru 8 desa yang sudah memiliki fasilitas tersebut.

Selain itu, Pemkab Tasikmalaya melalui Alokasi Dana Desa (ADD) mengalokasikan anggaran Rp 2,6 miliar untuk pembangunan jamban di desa-desa. Dengan anggaran sebesar itu, setiap desa mendapatkan alokasi anggaran pembangunan jembatan sebesar Rp 7,5 juta dari total ADD sebesar Rp 145 juta yang diterima masing-masing desa.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Kabupaten Tasikmalaya, Drs. Yosef, mengatakan, program Gerbang Desa yang dicanangkan Bupati, termasuk membangun sanitasi lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya.

“Perlu perhatian serius dari pemerintah, makanya kita alokasikan dana khusus sanitasi lingkungan. Tidak terbatas pada pembangunan jamban, tergantung kebutuhan di masing-masing desa, yang penting berkaitan dengan sanitasi lingkungan,” kata Yosef.

Hasil pengamatan Bappeda selama ini, baru 8 desa yang sudah memiliki sanitasi lingkungan yang memadai. Kedelapan desa itu, Desa Cineam, Kecamatan Cineam, Wangunsari, Kecamatan Bantarkalong, Cipatujah, Kecamatan Cipatujah, Linggalaksana, Kecamatan Cikatomas, Bojonggambir, Mekarwargi, Kecamatan Karangnunggal dan Cisayong, Kecamatan Cisayong. Kedelapan desa itu masuk dalam program desa peradaban yang mendapat kucuran Rp 1 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. (hakri/dadang)

CATEGORIES
TAGS