Produksi Kopi Arabica Humbahas Menurun

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

PARAPAT, (TubasMedia.Com) – Produksi kopi Arabica di Doloksanggul Humbahas mengalami penurunan akibat masyarakat petani mengalihkan kegiatannya dari menanam kopi ke hortikultura. Peralihan ini disebabkan membaiknya harga hortikultura sementara harga kopi mengalami kemerosotan.

Hal tiu diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Koperasi, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, Jonny Weslin Purba kepada tubasmedia.com di Parapat pekan silam.

Namun lanjutnya, kendati terjadi peralihan kegiatan, masyarakat petani di Humbahas masih tetap menjadikan kopi sebagai tanaman utama dan tanaman main lainnya sebagai tanaman yang sifatnya temporer sesuaid engan kondisi pasar. ‘’Peralihan seperti ini hampir setiap tahun terjadi,’’ jelasnya.

Kendati demikian, Humbahas sebagai pusat produksi kopi Arabica di Sumatera Utara menurut Jonny Weslin, akan mengalami gangguan pasokan ke beberapa negara tujuan ekspor sebab selama ini Humbahas sudah dikenal daerah pengahsil kopi Arabica.

Untuk itu katanya, Pemkab Humbahas berniat membentuk forum tempat berkumpulnya para pengusaha kopi untuk membahas segala macam bentuk masalah atau persoalan yang timbul di bidang perkopian.

Selain itu pembentukan forum yang diberi nama “Forum Asosiasi Kopi Lintong” itu juga bertujuan untuk mempatenkan merek dagang ‘’Kopi Lintong’’ sebagai merek seluruh kopi Arabica yang diekspor dari Sumatera Utara.

Pasalnya kata Jonny, selama ini kopi Arabica yang dipasok dari Humbahas dan tiba di tangan brokerdi Medan, kopi Arabica dari Humbahas dicampur dengan kopi Robusta yang datang dari daerah lain, tapi dalam surat jalan ke luar negeri, nama kopi tetap kopi Arabica.

Hal ini menurutnya tidak menguntungkan Humbahas sebagai daerah penghasil utama kopi Arabica sehingga nama Kopi Lintong dirasa perlu dipatenkan yang artinya, setiap kali eksportir dari Medan mengekspor kopi dengan label Kopi Arabica, harus seizin pengurus forum dan forum-pun berhak mendapat royalti.

Dikatakan, melalui forum yang akan dibentuk itu, diharapkan dari Humbahas akan lahir sejumlah eksportir yang bisa langsung mengekspor kopi dari Humbahas tanpa melalui tangan-tangan broker di Medan.

Di bagian lain keterangannya, Pemkab Humbahas selaku penghasil kopi Arabica berniat membuat kluster kopi yang menangani proses dari hulu sampai hilir atau dari penanaman hingga memproduksi kopi bubuk bahkan sampai packaging.

Namun diakui, buyers di luar negeri hingga kini masih lebih suka menerima kopi dalam bentuk masih biji ketimbang kopi bubuk. ‘’Mereka enggan menerima kopi yang sudah jadi bubuk. Tapi melalui forum ini nanti akan kita adakan pendekatan dengan pembeli di luar negeri agar nilai tambah dari perdagangan kopi tinggal di negeri kita,’’ kata Jonny. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS