Obat Pusing

Loading

Oleh: Edi Siswoyo

ilustrasi

ilustrasi

TIDAK perlu heran mendengar suara sumbang yang menduga ada “permainan politik” di balik dibukanya kran impor bahan pangan oleh pemerintah. Soalnya, jalan pintas untuk mencukupi kebutuhan dan menstabilkan harga pangan membuka kesempatan bagi pihak-pihak tertentu mengisi pundi-pundi untuk kepentingan Pemilu 2014. Impor sebagai obat penahan rasa sakit.

Dugaan bernada sumbang itu boleh-boleh saja. Tapi yang pasti dalam bulan puasa sekarang ini, harga kebutuhan pokok rakyat khusnya pangan terus bergerak naik. Kenaikkan harga terjadi selain dipicu oleh kenaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) akhir Juni lalu juga adanya peningkatan konsumsi masyaraka.

Kenaikkan harga kebutuhan pokok khususnya pangan sudah di luar kewajaran. Kenaikan harga pangan karena kebiasaan masyarakat meningkatkan konsumsinya selama bulan puasa dan menjelang Lebaran sebagai hal yang wajar. Tapi, kenaikan harga pangan sudah di luar kewajaran. Keanehan itulah yang mendorong spekulasi dan menimbulkan suara sumbang di masyarakat.

Terhadap kenyataan tersebut pemerintah berusaha mengendalikan harga dengan mengimpor cabai dan daging–sapi siap potong–beku. Namun kebijakan membuka kran impor bertolak belakang dengan kebijakan mengutamakan peningkatan produksi dalam negeri, nilai tambah dan kesempatan kerja di dalam negeri. Membuka kran impor sebagai langkah reaktif yang dapat mengganggu efektifitas peningkatan produksi melalui perluasan lahan, intensifikasi tanaman, penyuluhan dan pengelolaan stok pangan.

Memang, ketersediaan pangan selama bulan puasa dan menjelang Lebaran perlu. Impor bukan langkah yang bijak untuk menahan lonjakan harga dan mencukupi kebutuhan pangan rakyat. Kita perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sisem produksi dan tata niaga pangan nasional menyelesaian kenaikkan harga pangan yang tidak wajar.

Menahan lonjakan kenaikkan harga membutuhkan jawaban kreatif dan konsisten, bukan jawaban jalan pintas yang menguntungkan kepentingan politik menjelang Pemilu. Membuka kran impor kebutuhan pokok terutama pangan bukan solusi untuk mengobati penyakit kenaikkan harga tahunan selama puasa dan menjelang Lebaran. Impor hanya obat penahan rasa sakit (pusing), menghilangkan gejala penyakit tapi tidak mengobati penyakitnya! ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS