KEK Sei Mangkei Siap Hadapi PTA 2015

Loading

Laporan: Redaksi

Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI), Kemenperin Dedy Mulyadi

Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI), Kemenperin Dedy Mulyadi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Rabu 26 Juni 2013 akan diresmikan pengoperasiannya. Itu artinya, kawasan industri berbasis kelapa sawit itu sudah siap menampung investor dan tidak ada hambatan lagi. ‘’Sudah tidak ada masalah lagi clear and clean,’’ kata Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI), Kemenperin Dedy Mulyadi kepada tubasmedia.com di kantornya kemarin.

Ground breaking KEK Sei Mangkei juga akan ditandai dengan pengoperasian tiga industri masing-masing; pabrik oleochemical PT Unilever Oleochemical Indonesia, pabrik pupuk NPT PT Citra Buana Utama Mandiri, dan konsorsium PTPN 3 dan 4 dengan total nilai investasi Rp 8,3 triliun.

Dedy menambahkan kehadiran KEK Sei Mangkei sangat punya arti bagi perekonomian nasional. Kenapa ? KEK Sei Mangkei adalah sebuah kawasan industri yang juga tampil sebagai pusat inovasi yang sangat strategis. Sebagai pusat invovasi KEK Sei Mangkei akan mengerjakan pengujian, riset, pelatihan dan sekolah.

Selain itu, KEK Sei Mangkei akan menjadi kawasan industri yang punya daya saing yang amat tinggi dibanding kawasan-kawasan lain di negara tetangga. ’’Sesuai data, Sei Mangkei akan lebih unggul dari kawasan yang ada di Malaysia, baik dilihat dari harga maupun ketersediaan bahan baku serta bahan penolong,’’ kata Dedy.

Karena itu lanjut Dedy, keberadaan KEK Sei Mangkei dalam menghadapi tantangan pasca Pasar Tunggal ASEAN (PTA) 2015, sangat mendukung dan memperkuat posisi Indonesia di tingkat ASEAN. Bahkan di pasar dunia, kata Dedy, Sei Mangkei adalah merupakan kawasan industri yang paling the best dan terlengkap.

‘’Tidak ada keraguan menampung investor dari luar maupun dalam negeri, segalanya tersedia di Sei Mangkei Pasokan air cukup banyak, infrastruktur juga sangat sempurna. KEK Sei Mangkei siap menghadapi pasar tunggal ASEAN,’’ tegas Dedy.

Kelebihan KEK Sei Mangkei yang amat signifikan katanya adalah penyediaan tenaga kerja siap pakai yang ditelorkan melalui pendidikan yang ada didalam KEK Sei Mangkei dan tenaga kerja yang disiapkan adalah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh para industriawan.

Selain itu kata Dedy, KEK Sei Mangkei juga nantinya akan menjadi kawasan industri alternatif yang siap menampung relokasi industri dari Pulau Jawa yang sudah jenuh akibat krisis air yang terjadi di Pulau Jawa sekaligus menjawab program pemerintah yang akan memeratakan pertumbuhan industri ke luar Pulau Jawa.

‘’Dari segi harga juga Sei Mangkei lebih kompetitif dibanding kawasan yang ada di Pulau Jawa,’’ jelasnya.
Di bagian lain keterangannya, Dedy menjelaskan bahwa selain KEK Sei Mangkei, dalam kesempatan yang sama juga akan diresmikan irigasi dan waduk Sei Ular serta ditambah lagi pengembangan kawasan Kuala Tanjung menjadi kawasan industri.

Namun katanya, jika Kuala Tanjung sudah resmi dan sah sebagai kawasan industri, pengelolaannya sebaiknya diserahkan kepada pemerintah agar harga tetap terpantau dan tetap stabil sehingga investor mendapat jaminan dan stabilisasi harga.

Menjawab pertanyaan dikatakan, selama Indonesia dalam membangun kawasan industri tidak pernah memikirkan SDM bahkan untuk peningkatan SDM nyangkut hanya pada konsep dan tidak membumi.

Diperhitungkan juga bahwa keberadaan KEK Sei Mangkei jangan hanya menjadi menara gading bagi warga sekitar. Masyarakat setempat diberi kesempatan menimba ilmu pada sekolahan yang ada di KEK Sei Mangkei sehingga warga setempat yang tadinya tidak punya keterampilan dan hanya bisa dijadikan Satpam, bisa membangun dirinya melalui pendidikan. ‘’Istilahnya mengurangi kesenjangan,’’ katanya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS