Jika Rini tidak Dipecat, Mahasiswa akan Gelar Aksi Serentak di Seluruh Indonesia

Loading

GELAR AKSI SERENTAK - Aktivis mahasiswa ancam akan gelar aksi serentak di seluruh Indonesia jika Menteri BUMN Rini Soemarno dan Ketua BPK Harry Azhar Aziz tidak mundur atau dicopot terkait keterlibatannya di Panama Papers. Aktivis mahasiswa ancam akan gelar aksi serentak di seluruh Indonesia jika Menteri BUMN Rini Soemarno dan Ketua BPK Harry Azhar Aziz tidak mundur atau dicopot terkait keterlibatannya di Panama Papers. (ist/tubasmedia.com)

GELAR AKSI SERENTAK – Aktivis mahasiswa ancam akan gelar aksi serentak di seluruh Indonesia jika Menteri BUMN Rini Soemarno dan Ketua BPK Harry Azhar Aziz tidak mundur atau dicopot terkait keterlibatannya di Panama Papers. Aktivis mahasiswa ancam akan gelar aksi serentak di seluruh Indonesia jika Menteri BUMN Rini Soemarno dan Ketua BPK Harry Azhar Aziz tidak mundur atau dicopot terkait keterlibatannya di Panama Papers. (ist/tubasmedia.com)

JAKARTA, (tubasmedia.com)  – Aktivis mahasiswa ancam akan gelar aksi serentak di seluruh Indonesia jika Menteri BUMN Rini Soemarno dan Ketua BPK Harry Azhar Aziz tidak mundur atau dicopot terkait keterlibatannya di Panama Papers.

Hal tersebut disampaikan perwakilan aktivis mahasiswa Indonesia yang menggelar konferensi pers di Gedung Perpustakaan Nasional Salemba, Minggu (24/4) siang.

“Kami akan melakukan aksi besar atas nama Mahasiswa Indonesia pada tanggal 2 Mei 2016, bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional, tutur Septian salah satu perwakilan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Bahkan ia menyatakan bahwa para aktivis lintas kampus ini telah  melakukan konsolidasi dan komunikasi di 45 kota, melibatkan 178 kampus serta siap masuk ke kota Jakarta secara serentak pada 2 Mei 2016.

“Karena itu, kami berharap Bapak Presiden Joko Widodo dapat segera bertindak terhadap para pejabat yang terkait dengan Panama Papers seperti Menteri BUMN Rini Soemarno dan Ketua BPK lembaga tinggi negara setingkat DPR RI, Harry Azhar Aziz, paling lambat sebelum tanggal 2 Mei 2016,” tandas Septian.

Dalam konferensi pers yang dihadiri puluhan aktivis mahasiswa dari 90 kampus tersebut, mereka menyatakan kegeramannya atas sikap “tidak merasa bersalah” yang dipertontonkan dua pejabat negara tersebut atas keterlibatannya dalam panama papers.

“Beredarnya dokumen Panama Papers yang memuat nama sejumlah warga Negara Indonesia dan perusahaan Tanah Air yang ditengarai terlibat skandal keuangan sangat melukai perasaan rakyat negeri ini. Rakyat yang selama ini selalu dimbau agar taat membayar pajak, harus menerima kenyataan slogan ‘Orang Bijak Taat Bayar Pajak’ hanya berlaku bagi orang kecil, tidak untuk orang-orang besar,” tegas Andi Azhar mahasiswa asal Sulawesi.

Ia juga menilai ulah Rini dan Harry Azhar sangat jauh berbeda dengan langkah sejumlah petinggi di negara lain.

“Sudah lebih dari 180 pejabat tinggi negara maupun swasta di dunia yang mundur akibat terbongkarnya bisnis offshore mereka di Panama Papers. Mereka merasa bersalah dan bertanggung jawab tidak seperti di negeri kita, justru curhat dan menyalahkan orang lain. Sangat tidak pantas,” tegas Andi.

Puluhan mahasiswa dalam konferensi pers tadi juga sempat menggelar aksi teatrikal dengan memakai topeng bergambar wajah Menteri Rini dan Ketua BPK.

Lebih jauh aksi 2 Mei 2016 nanti merupakan bentuk solidaritas mereka terhadap aksi mogok makan mahasiswa di Jogjakarta yang masih berlangsung hingga saat ini, juga tuntutan demo mahasiswa dan pelajar Indonesia di Malaysia dan Singapura pada 14 April 2016 lalu, serta demonstrasi di beberapa negara lain.

“Tuntutan kami sama, hanya langkah kami saat ini akan lebih masif dengan mengumpulkan kampus kampus seluruh Indonesia untuk berjuang bersama sama,” terang Egi mahasiswa Universitas Pakuan Bogor. (red)

CATEGORIES
TAGS