Inspirasi Dari Kemenangan Obama
Oleh: Fauzi Aziz
DUNIA semua gegap-gempita menyambut terpilihnya kembali Barack Obama (Barry panggilan akrabnya) sebagai Presiden Amerika Serikat untuk periode empat tahun mendatang. Dalam global communication, dia dapat kita pandang sebagai sosok yang berhasil membangun sebuah peradaban baru dalam komunikasi internasional yang terus mendambakan perdamaian dan kedamaian serta terciptanya global welfare masyarakat dunia yang hidup di belahan dunia manapun.
Sebagai kepala negara dan sekaligus sebagai kepala pemerintahan negeri adidaya, Obama pasti memikul tugas berat untuk membangun kembali ekomominya yang terpuruk akibat krisis. Tekanan internal pasti akan berat dihadapinya. Tapi, sebagai sosok muda yang sangat humanis, bertalenta, dan cerdas. Dia diharapkan oleh seluruh rakyat AS (paling tidak untuk empat tahun mendatang) dapat menjadi nakhoda atau CEO negara yang akan bisa membawa negerinya ke arah kehidupan yang lebih baik.
Oleh karena itu, trust rakyat AS tetap tinggi kepada Barry untuk menjadi presiden AS masa jabatan kedua. Tanpa trust sulit kemenangan itu akan diraihnya. Komunikasinya sangat cair dan tulus. Ia sangat memahami dimensi psikho sosial masyarakatnya dan juga masyarakat internasional.
Egaliter, humanis cerdas, dan gaul. Barry juga bisa digolongkan sebagai decision maker yang brilian untuk memulihkan ekonomi AS yang terpuruk, meskipun lawan politiknya tidak sepenuhnya memberikan dukungan penuh atas kebijakan ekonomi yang dijalankannya.
Wajar saja dinamika seperti itu terjadi dalam negara yang demokratis. He is a populis leader in the world. Dia mencoba ingin ikut memahami kehidupan manusia yang tinggal di belahan dunia yang lain di abad globalisasi ini yang berdasarkan telaahan para ahli tidak selamanya berdampak positif, bahkan sebaliknya globalisasi juga berdampak negatif.
Regulasi Ketat
Dalam doktrin ekonominya, Barry bisa kita katakan sebagai penganut faham Keynesen, yang tidak membiarkan pasar bebas bergerak liar. Artinya, campur tangan pemerintah tetap diperlukan manakala pasar mengalami kegagalan. Ini dia buktikan dengan menerbitkan berbagai regulasi yang ketat atas pengaturan dalam pasar finansial untuk menjaga dan menghindari negerinya bangkrut.
Kebijakan politik luar negerinya juga bisa kita anggap soft, yang lebih berorientasi kepada upaya mencari kesamaan pandangan dan kebersamaan untuk menuju kehidupan masyarakat dunia yang lebih adil dan sejahtera dan damai. AS pasti punya kepentingan nasional dan salah satu tugas presidennya adalah mengamankan itu. Mengamankan kepentingan nasional pasti akan dilakukan oleh siapa saja yang ditunjuk menjadi kepala negara/kepala pemerintahan di negara manapun. Dan semua harus menyadari bahwa hampir sulit jika sikap politiknya akan berada pada posisi zero sum game, karena setiap negara sangat berkepentingan untuk menjadikan bangsa dan negaranya maju.dan karena itu setiap negara harus selalu mengambil posisi yang bersifat win-win.
Selamat Pak Barack Obama! Anda telah terpilih dan mendapatkan kepercayaan dari rakyat AS menjadi presiden kembali yang terpilih secara demokratis. Semoga sukses. Gaya kepemimpinan Pak Barry mudah-mudah dapat menjadi sumber inspirasi bagi gaya kepemimpinan presiden Indonesia tahun 2014, tentu yang lebih cocok dengan dinamika masalah yang dihadapi oleh Indonesia pada masa mendatang. ***