Gaza dan Kekejaman Israel

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

Ilustrasi

Ilustrasi

DI Gaza yang terlihat dari media televisi dan cetak adalah sebuah penderitaan. Manusia Yahudi yang Zionis menunjukkan nafsu binatangnya tanpa pernah nampak setitikpun nuraninya sebagai manusia. Yang kita lihat adalah arogansi karena mereka merasa lebih berhak menguasai Gaza dan Palestina secara keseluruhan.

Israeli ibaratnya adalah sebuah negara bagian AS yang kesekian karena kepentingannya di kawasan Timur Tengah selalu didukung dan dimenangkan berkat loby Yahudi yang begitu kuat mempengaruhi pemerintah AS. Isu kemanusiaan nyaris tak terdengar. Pelanggaran HAM dibiarkannya terus berlangsung yang telah banyak menelan korban kematian dari penduduk sipil.

Hegomoni kekuasaan nampaknya telah mengalahkan segala macam bentuk kebajikan atas nama kemanusiaan. Kemampuan intelektualnya telah mengalahkan begitu rupa atas nilai spirutualitas dan emosionalitas manusia yang terhinggapi oleh nafsu serakahnya dan nafsu kebinatangannya.

Mereka barangkali layak disebut sebagai homo animal dan tidak pantas lagi disebut sebagai homo sosial. Yahudi Israeli sudah ditutup mata hatinya sehingga melihat saudaranya sendiri warga Palestina seperti binatang lain yang lemah dan pantas untuk dibunuh demi hegomoni kekuasaan Yahudi.

Dimensi kemanusiaan tidak lagi diperhatikan, dimensi politik justru yang didewakan. Dalam situasi yang seperti itu, segala bentuk perlakuan bisa dijalankan menurut kehendak kekuasaan. Tanpa harus membawa isu agama ke ranah itu, hal yang paling universalpun, yaitu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan yang beradab sudah dilanggar dan dicabik-cabik.

AS pasti lebih banyak mendukung Israeli, siapapun presidennya. Standar ganda pasti dijalankan demi kemenangan Israel. Lembaga sekaliber PBB dibuatnya tidak berkutik, padahal semua negara berharap PBB bisa menjadi juru damai yang adil dan bijaksana.

Pilu, duka, lara menyatu dalam setiap diri manusia dimanapun yang nalar dan hatinya masih waras. Pak Obama, pak Netanyahu dan anda serta kita semuanya adalah manusia biasa yang punya anak dan istri. Bicaralah dengan hati dan nuranimu untuk melihat penderitaan yang dialami oleh manusia lain di Gaza dan Palestina pada umumnya.

Peristiwa kematian adalah paling membuat manusia gampang luluh karena nuraninya berbicara dalam suasana kedukaan. Kalau pak Obama dan pak Netanyahu masih bisa tertawa melihat peristiwa kematian di negara yang dianggap musuhnya dan dirayakan lagi dengan pesta kemenangan, maka sebenarnya mereka itu tidak pantas lagi disebut sebagai keluarga besar manusia yang cinta damai dan bisa saling berkasih sayang sesamanya tanpa ada rasa permusuhan sedikitpun.

Saudara kita di Gaza, di Palestina atau di belahan dunia manapun juga, kepingin menikmati suasana harmoni kehidupan seperti juga layaknya Pak Obama ketika merayakan kemenangannya saat terpilih kembali menjadi Presiden AS untuk kedua kali. Saudara kita di Gaza juga berhak menikmati harmoni kehidupan yang serupa. Apalah artinya sebuah kemenangan,jika di balik kemenangan itu ternyata membiarkan warga negara di negara lain menderita karena dibiarkan dibunuh dan terbunuh dengan amat kejinya.

Inilah sisi kemanusiaan yang patut diangkat sebagai media penyadaran bagi mereka yang lagi mabok dengan kekuasaan yang tanpa nurani. Kalau nurani digerakkan, pasti segala bentuk pelanggaran bisa dihilangkan, paling tidak diminimalisir.

Semoga para tokoh Yahudi di Israeli, di AS dan di Eropa dan di negara lain nurani tergerak bahwa apa yang sedang dilakukannya adalah perbuatan keji dan a moral. Anda adalah manusia biasa yang super egonya sudah melampaui ambang batas. Kalau mau diteruskan maka sejatinya jalan hidupmu para Yahudi telah tersesat karena anda termasuk yang tidak cinta damai dan tidak menghargai keadaban serta martabat manusia dan kemanusiaan. ***

CATEGORIES
TAGS