Ekspor 1 Juta Unit Mobil 2025, Sulit Terealisasi

Loading

JAKARTA,(tubasmedia.com) –  Seiring terjadinya pandemi virus Corona, target  mengekspor satu juta mobil pada tahun 2025 tampaknya gagal dilaksanakan tepat waktu.

Sebagai informasi, ekspor mobil Indonesia mengalami peningkatan pada kuartal pertama 2020. Sepanjang Januari-Maret 2020, industri otomotif Indonesia masih bisa mengekspor 77.315 unit atau tumbuh 9,2% dari kuartal pertama 2019 yang mencatat angka 70.779 unit.

“Pertumbuhannya cukup positif di bulan Januari-Maret 2020. Dan ini cukup menggembirakan,” kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, dalam diskusi virtual, yang diselenggarakan MarkPlus, baru-baru ini.

Meski pada kuartal pertama 2020, tren ekspor meraih catatan positif, Nangoi mengaku belum tenang karena angka itu sebagian besar adalah kontribusi dari permintaan sebelumnya yang tertunda. Sehingga jika bicara secara umum, ekspor mobil Indonesia diprediksi akan mengalami penurunan sekitar 50% di tahun 2020.

“Kami berambisi tahun ini bisa ekspor 350 ribu sampai 400 ribu, ternyata datang COVID-19, sehingga diprediksi tahun ini kami hanya bisa ekspor 175 ribu unit, atau setinggi-tingginya 200 ribu unit. Jadi terus terang ini menurun banyak,” katanya.

Berdasarkan prediksi tersebut, Nangoi mengatakan pesimis bisa memenuhi target ekspor satu juta unit mobil pada tahun 2025.

“Di bulan Desember kemarin saat peluncuran kendaraan komersial yang dihadiri bapak Presiden, kami diminta menaikkan ekspor menjadi sekitar 1 juta pada tahun 2025,” ucap Nangoi.

“Tapi target ekspor 1 juta unit pada 2025 mungkin akan sedikit ter-delay (tertunda), tapi mudah-mudahan bisa kami kejar,” jelasnya.

Tahun depan industri otomotif roda empat Indonesia memiliki kapasitas produksi maksimal 2,5 juta unit mobil. Namun dengan kapasitas produksi sebesar itu, market di Indonesia tahun depan diprediksi belum bisa pulih seperti normal.

“Saya lihat mungkin tahun ini bisa 600 ribu, tahun depan bisa growing sampai 800 ribu-900 ribu dan ekspornya mungkin 250 ribu sampai 300 ribu, maka kita baru bisa mencapai separuh daripada angka kapasitas produksi kita,” tukasnya.(red)

CATEGORIES
TAGS