Watak Otoriter Prabowo Harus Dihadapi Oposisi Sebagai Amunisi Positif
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tentang sikap opisisi Ganjar-Mahfud menjadi bagian dari cerminan sikap politik PDIP, mendapat dukungan dari advokat senior yang juga koordinator TPDI, Erick S Paat.
Kepada wartawan di Jakarta, Senin, Erick S Paat menyebut, pernyataan Hasto Kristiyanto sangat melegakan kita semua karena saat ini terdapat upaya keras dari Kelompok Koalisi Indonesia Maju bahkan Parbowo sendiri berusaha merangkul semua kekuatan politik yang ada, masuk dalam satu koalisi besar, sehingga tidak ada oposisi nanti.
‘’Karena itu, pilihan Ganjar-Mahfud menjadi oposisi bersama PDIP, perlu didukung oleh semua elemen civil society karena membangun oposisi di Parlemen tanpa dukungan publik, mustahil akan berhasil secara optimal,’’ katanya.
Apalagi Prabowo Subianto, belum apa-apa sudah memperlihatkan watak arogan, otoriter dan resistensinya terhadap oposisi yang di-declare oleh Ganjar-Mahfud dengan pernyataannya beberapa waktu lalu agar pihak yang tidak mau diajak kerjasama jangan ganggu pemerintahannya kelak.
Menurut Erick, pernyataan Prabowo Subianto, bermuatan resistensi itu merupakan reaksi terhadap pernyataan Hasto tentang sikap opisisi Ganjar-Mahfud menjadi bagian dari cerminan sikap politik PDIP.
Menjadi Amunisi
Pernyataan Hasto ini katanya, sungguh melegakan karena keberadaan oposisi di DPR dari Fraksi PDIP dan Parpol lain akan menjadi amunisi yang sangat positif bagi sejumlah elemen masyarakat yang hendak bergabung menjadi oposisi terhadap pemerintahan hasil pemilu 2024.
Pada sisi yang lain, menurutnya, dengan ciri khas rambut putih sejak muda ini, bahwa sikap politik PDIP ke depan harus beroposisi secara total, sehingga dengan demikian PDIP berhasil kembalikan kepercayaan publik terhadap cita-cita reformasi 1998, cita-cita proklamasi 17-8-1945 dan tujuan negara yang nyaris berantakan selama pemerintahan Jokowi.
Erick menegaskan bahwa TPDI mendukung sikap oposisi Ganjar-Mahfud dan siap menjadi mitra oposisi Ganjar-Mahfud ke depan, guna memperkuat oposisi yang hendak diperankan oleh PDIP dkk karena menyatunya elemen-elemen masyarakat dalam satu kesatuan oposisi, akan memperkuat oposisi PDIP dan Partai Politik lain di Parlemen kelak.
Selanjutnya Erick menyebut, sikap oposisi PDIP harus berada pada level oposisi yang total atau totalitas untuk memulihkan kepercayaan publik, karena dengan demikian memulihkan demokrasi, konstitusi dan kedaulatan rakyat yang dirusak oleh Jokowi demi kepentingan Dinasti Politk dan Nepotisme yang dibangun melalui Pemilu 2024.
Oposisi terhadap Pemerintahan ke depan menjadi keniscayaan, oleh karena bagaimanapun pemerintahan hasil Pemilu 2024, berada di atas puing-puing kehancuran sistem demokrasi dan konstitisi akibat gaya pemerintahan Jokowi yang sarat dengan Politik Dinasti, Nepotisme dan Kroniisme.
‘’Tinggal sekarang PDIP harus memperluas jaringan opisisinya dengan Partai Politik lain seperti PKS, PKB, NASDEM dan Partai Politik lain yang tidak punya wakil di DPR seperti PPP, Perindo, Hanura serta merangkul semua kekuatan civil society untuk sama-sama berada dalam satu frekuensi menuju pemulihan sistem demokrasi, konstitusi dan keadilan sosial yang telah dirusak,’’ katanya.(sabar)