TSTH2 di Humbahas akan Jadi Pusat Riset Pemurnian Bibit Pertanian
Menko Marves Luhut Panjaitan memberi penjelasan di hadapan rombongan di Desa Aek Naui Humbahas -tubasmedia.com/edison ompusunggu
DOLOKSANGGUL, (tubasmedia.com) – Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) tepatnya di Desa Aek Nauli Kecamatan Pollung, akan menjadi pusat riset untuk pemurnian bibit-bibit pertanian yang unggul.
‘’Nantinya diharapkan produktivitasnya bisa dua kali lipat dari yang ada sekarang dan kwalitasnya-pun sangat bagus,’’ kata Menteri Koodinator Maritim dan Investasi (Menko Marves,) Luhut Binsar Pandjaitan s
seusai meninjau rencana pembangunan laboratorium budi daya perikanan pertanian gedung riset herbal di lokasi TSTH tersebut, Selasa 19/7.
Menko Marves bersama rombongan disambut Gubsu Edy Rahmayadi, Pangdam I/BB Mayjend TNI Achmad Daniel, Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor SE, Bupati Pakpak Bharat dan Bupati Samosir.
“Dari sini kita akan mencoba merekayasa. Misalnya daya tahan buah itu akan lebih lama dari sebelumnya. Rasanya njuga akan lebih enak,’’ tambah Luhut.
Menko Marvses Luhut Panjaitan bersama rombongan meninjau lokasi pembangunan TSTH2 di Desa Aek Nauli Humbahas -tubasmedia.com/edison ompusunggu
Untuk melaksanakannya, kata Luhut, putra putri terbaik daerah itu akan direkrut dan pemerintah akan menfasilitasinya. Kita juga bekerjasama dengan Beijing, Amerika termasuk Taiwan. Dalam negeri ada ITB, UGM, USU dan IT Del. Jadi semua berkolaborasi,”terangnya.
Disebutkan bahwa dengan teknologi sekarang ini, apa saja bisa direkayasa. Nantinya kata Luhut, researcher (peneliti) yang bekerja di sini bukan hanya orang Indonesia.
‘’Ada orang luar. Oleh karenanya saya harap nanti supaya kita juga membantu mereka, agar benar terkesan bahwa kita memang pro pembangunan ini,’’ tambahnya.
Dari hasil penelitiannya, peneliti akan diberikan royalty sehingga para peneliti ini bisa hidup layak dan bisa menjadi kaya. Karena ketika dia menemukan, misalnya pemurnian untuk kentang sehingga kentang hasil temuannya bisa mendapat hasil 2,5 kali lipat dari produksi sekarang, maka nanti dari bibit yang dijual, dia akan mendapatkan royalty,” jelas Menko Marves. (edison ompusunggu)