Tinggi, Ketergantungan Perajin Gula Merah pada Kayu Bakar

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

CILACAP, (TubasMedia.Com) – Para pengrajin gula merah di Desa Purwadadi, Kecamatan Patimuan Cilacap, Jawa Tengah berniat menggantikan kayu bakar dengan briket batubara untuk memasak nira. Kondisi ini karena ketergantungan pengrajin terhadap kayu bakar masih sangat tinggi. Sedangkan suplai kayu semakin berkurang sehingga berimbas pada mahalnya harga beli.

Kades Purwadadi, Kosasih mengatakan kayu bakar dengan kuantitas mencapai satu bak kendaraan pick up dikenakan harga Rp 350 ribu. Itupun hanya cukup untuk produksi gula merah selama 10 hari. Untuk sekedar menekan ongkos pembelian, para pengrajin terpaksa memanfaatkan pelepah daun kelapa dan ranting untuk selingan kayu bakar.

“Tetap saja tidak efisien karena harganya akan selalu naik seiring meningkatnya kebutuhan kayu. Stok pohon sudah mulai berkurang, sementara mengguna kayu bakar bukan hanya pengrajin gula merah tapi juga masyarakat dan sentra usaha lainnya,” katanya.

Menurut dia penggunaan briket batubara untuk memasak nira kelapa jauh lebih tepat karena mampu memancarkan panas yang lebih tinggi dan lama daripada kayu bakar. Pilihannya jatuh pada briket jenis biobatubara. Meski daya pancar panasnya tidak selama briket batubara biasa, namun kadar emisi yang dihasilkan jauh lebih bersih dan tidak berbau.

Hanya saja, di wilayah Kabupaten Cilacap belum ada satupun pihak yang memproduksi briket batubara jenis apapun. Otomatis kebutuhan suplai briket bagi sebagian kecil pengrajin masih mengandalkan produk dari Jogjakarta atau Tasikmalaya.“Dulu Pertamina pernah memproduksi, tapi masih dalam skala terbatas. Waktu itu penggunanya sangat sedikit dan kurang dikenal, akhirnya tidak produksi lagi,” ungkap Kosasih.

Dia menambahkan, penggunaan briket dapat membawa banyak manfaat bagi desanya, baik untuk masyarakat ataupun kondisi lingkungan. Paling umum adalah berkurangnya ketergantungan terhadap kayu bakar. Sedangkan target utamanya, kesejahteraan pengrajin gula kelapa juga dapat meningkat secara bertahap. Mulai dari kemampuan menghemat biaya produksi hingga mempercepat waktu proses pembuatan gula merah. (manik/hotroasi)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS