Seluruh Sektor Manufaktur Indonesia, Kondisinya Kembali Menguat

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menguatnya kembali kondisi di seluruh sektor manufaktur Indonesia pada bulan Juli 2023, didukung oleh derasnya peningkatan permintaan. Pertumbuhan permintaan baru yang lebih cepat dan efisiensi juga menyebabkan peningkatan tajam pada produksi pada awal kuartal ketiga.

Akibatnya, perusahaan-perusahaan terus merekrut pekerja tambahan dan meningkatkan aktivitas pembelian mereka, sehingga menyebabkan rekor akumulasi inventaris input pada laju tercepat. Oleh karena itu, inflasi biaya input kembali mengalami percepatan, mengakibatkan kenaikan

baru pada harga jual pada periode survei terbaru.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI, Kementerain Perindustrian, Doddy Rahadi dalam obrolan dengan wartawan kemarin di ruang kerjanya.

Tingkat optimisme secara keseluruhan katanya, sehubungan dengan perkiraan tahun mendatang tetap tidak mengalami perubahan pada awal semester kedua tahun 2023.

Headline Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia dari S&P Global yang disesuaikan secara berkala katanya, naik dari 52,5 pada bulan Juni 2023 ke posisi 53,3 pada bulan Juli 2023.

Hal ini menandakan peningkatan kesehatan pada sektor selama dua

puluh tiga bulan berturut-turut, dengan peningkatan terbaru merupakan peningkatan tercepat dalam rekor sejak bulan September lalu.

Mengalami Ekspansi

Produksi di sektor produksi barang Indonesia-pun menurutnya mengalami ekspansi pada laju tercepat dalam sepuluh bulan pada bulan Juli 2023, didukung oleh arus permintaan baru yang lebih kuat pada bulan ini.

‘’Kondisi permintaan yang lebih baik menyebabkan volume pekerjaan baru secara keseluruhan naik pada tingkat yang tergolong tinggi secara historis,’’ jelasnya.

Menjawab pertanyaan disebut bahwa permintaan asing juga meningkat sejalan dengan permintaan ekspor baru yang kembali bertumbuh, meskipun hanya marginal.

Sementara itu, kapasitas pemasok yang lebih besar mendukung

peningkatan kinerja vendor pada bulan Juli 2023, meski-pun kenaikan

tingkat percepatan waktu tunggu pesanan hanya sedikit. Ditambah lagi dengan produksi yang lebih tinggi, kondisi ini membantu perusahaan untuk mengurangi tingkat penumpukan pekerjaan pada bulan Juli 2023.

Pertumbuhan output katanya juga mengalami percepatan didukung oleh kenaikan permintaan baru yang lebih cepat. Biaya input yang lebih tinggi menyebabkan kenaikan baru pada harga jual.

Momentum Pertumbuhan

Mengutip data PMI S&P Global terkini, kata Doddy, sektor manufaktur Indonesia terus memperlihatkan momentum pertumbuhan yang kuat pada awal triwulan ketiga. Percepatan total pertumbuhan pesanan baru tidak hanya didukung oleh kenaikan permintaan domestik, tetapi juga didukung oleh kenaikan baru pada bisnis baru dari luar negeri, menunjukkan perbaikan kondisi permintaan secara meluas.

“Namun demikian, harga input naik pada laju yang lebih cepat, menandakan bahwa inflasi tetap menjadi masalah utama bagi perusahaan sektor swasta untuk menyongsong semester kedua tahun 2023,’’ tegas Doddy. (sabar)

 

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS