Rupiah Diharapkan Melanjutkan Penguatannya
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Head of Research NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memaparkan, sempat mengalami kenaikan setelah merespon data-data AS yang kurang begitu baik, laju Rupiah berakhir di zona merah dengan melanjutkan pelemahannya.
Rilis peningkatan angka klaim pengangguran AS yang dibarengi dengan turunnnya GDP growth rate QoQ 2nd est, chicago PMI, dan michigan consumer sentiment seharusnya menjadi sentimen negatif bagi US$ namun, sentimen tersebut juga diimbangi dengan masih berlanjutnya pelemahan laju Euro sehingga pelaku pasar pun masih ada yang mentransaksikan US$.
“Akibatnya Rupiah pun masih terkena imbas negatifnya. Laju Rupiah pun berjalans sesuai dengan estimasi kami sebelumnya,” ujar Reza, Senin (8/6/15).
Di tengah maraknya aksi jual pada IHSG, laju Rupiah mampu berbalik melenggang di zona hijau. Padahal laju US$ sedang menguat jika dibandingkan laju Euro namun, penguatan laju US$ tersebut dapat diimbangi oleh kenaikan laju AUD setelah merespon kenaikan GDP kuartalan dan menguatnya Yuan setelah merespon naiknya HSBC China services PMI.
“Laju Rupiah pun dapat melaju melampaui estimasi kami. Harapan terhadap laju Rupiah untuk dapat bergerak melanjutkan laju positifnya kian hilang dengan berbalik melemahnya Rupiah tersebut,” tutur Reza.
Penguatan Won setelah merespon kenaikan GDP KorSel tidak mampu memberikan sentimen positif karena diimbangi dengan berbalik melemahnya AUD setelah rilis meningkatnya defisit neraca perdagangannya.
Tidak ketinggalan, kenaikan tipis ADP employment change dan berkurangnya defisit balance of trade berimbas pada masih menguatnya laju US$. Akibatnya tentu membuat laju Rupiah tertahan penguatannya dan cenderung melemah seperti ulasan sebelumnya. Rp 13.360-13.245 (kurs tengah BI). (angga)