Reshuffle Sebaiknya Usai Lebaran

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Terkait wacana reshuffle, CEO Survey Lintas Nusantara (SLN) Emrus Sihombing, di Jakarta, Minggu (21/6) menyarankan demi etika komunikasi politik agar reshuffle dilakukan sesuai Hari Raya Idul Fitri. Menurutnya tidak etis jika mencopot seseorang apalagi sekelas menteri di bulan Suci Ramadhan.

Kemarahan Presiden Joko Widodo saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pelabuhan Tanjung Priok menjadikan sinyal kuat akan adanya reshufell kabinet dalam waktu dekat. “Saya kira ada beberapa menteri juga bahwa kinerjanya tidak puas, reshufell itu lebih cepat lebih baik,” kata

“Tapi saran saya lebih baik abis lebaran saja lah, jangan di reshufeel masa puasa begini tidak baik juga etikanya,” ujarnya.

Lebih lanjut Emrus mengatakan, jika sidak Kepala Negara di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi bahan utama Presiden untuk menimbang kinerja para menterinya sebelum memutuskan.

“Sidak kemarin itu menunjukan Jokowi tidak puas, Jokowi, ini menjadi bahan bagi dia untuk mengecek kenirja seluruh menterinya, kedepan siapapun yang diganti Jokowi harus mempertimbangkan semua aspek, aspek kinerja, aspek kekuatan poltik,” tutupnya. (ril/sabar)

Kemarahan Presiden Joko Widodo saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pelabuhan Tanjung Priok menjadikan sinyal kuat akan adanya reshufell kabinet dalam waktu dekat. “Saya kira ada beberapa menteri juga bahwa kinerjanya tidak puas, reshufell itu lebih cepat lebih baik,” kata

“Tapi saran saya lebih baik abis lebaran saja lah, jangan di reshufeel masa puasa begini tidak baik juga etikanya,” ujarnya.

Lebih lanjut Emrus mengatakan, jika sidak Kepala Negara di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi bahan utama Presiden untuk menimbang kinerja para menterinya sebelum memutuskan.

“Sidak kemarin itu menunjukan Jokowi tidak puas, Jokowi, ini menjadi bahan bagi dia untuk mengecek kenirja seluruh menterinya, kedepan siapapun yang diganti Jokowi harus mempertimbangkan semua aspek, aspek kinerja, aspek kekuatan poltik,” tutupnya. (ril/sabar)