Realisasi Anggaran Kemenperin Capai 25 Persen Hingga Mei 2017

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian telah merealisasikan anggarannya hingga 31 Mei 2017 mencapai Rp708,52 miliar atau 24,92 persen dari pagu tahun ini sebesar Rp2,84 triliun. Serapan ini mengalami peningkatan 7,05 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sekitar 17,87 persen.

“Kami terus melakukan koordinasi dengan unit eselon I dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) terkait pemantauan pengadaan barang dan jasa untuk mendorong percepatan realisasi anggaran khususnya belanja modal,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI mengenai Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga di Jakarta, Rabu (12/7).

Langkah lainnya, menurut Menperin, melakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan dalam upaya mempercepat proses revisi anggaran untuk kegiatan yang memerlukan penyesuaian dan pencairan tanda bintang serta mendorong proses pembayaran uang muka atau penyelesaian pembayaran termin yang sudah jatuh tempo untuk ditagihkan oleh pihak ketiga.

“Selain itu, mempercepat kegiatan-kegiatan swakelola, menyediakan dana atau mengatur cash flow, dan tepat waktu dalam pelaksanaan,” sebutnya.

Airlangga menjelaskan, anggaran yang terbesar disalurkan pada beberapa program prioritas, di antaranya pengembangan SDM industri dan dukungan manajemen Kemenperin yang mencapai Rp941,60 miliar dan telah terealisasi hingga Mei 2017 sebesar 31,05 persen atau Rp292,34 miliar.

“Kemudian, kami tengah fokus menjalankan program penumbuhan dan pengembangan IKM serta program pengembangan teknologi dan kebijakan industri,” tuturnya.

Ketika Rapat Kerja Kemenperin dengan Komisi VI DPR RI pada 20 Maret 2017, telah diusulkan dan disetujui realokasi anggaran antar program sebesar Rp219 miliar guna membiayai beberapa kegiatan prioritas yang belum ada alokasi anggarannya tahun 2017.

“Usulan revisi anggaran tersebut hingga saat ini masih belum dapat diselesaikan,” ungkap Airlangga.

Mengenai skala prioritas nasional pada anggaran tahun 2018, Airlangga menyampaikan, yang akan dijalankan oleh Kemenperin terbagi menjadi tiga program, yaitu Prioritas Nasional Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata.

Beberapa kegiatan yang akan mendukung, antara lain penyediaan 32.000 tenaga kerja industri kompeten lulusan Diklat Sistem 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi dan Kompetensi).

“Kemudian, revitalisasi Sentra IKM termasuk program e-Smart sebanyak 55 sentra dengan 12.000 produk, restrukturisasi mesin dan peralatan di 34 Provinsi pada 120 IKM, penyelenggaraan pendidikan kejuruan industri untuk 6.256 siswa dan pendidikan vokasi industri untuk 11.747 mahasiswa, serta penyediaan tenaga pengajar profesional atau silver expert di SMK sebanyak 1.050 orang,” paparnya.

Program kedua adalah Prioritas Nasional Ketahanan Pangan. Beberapa kegiatan dalam mendukung prioritas nasional ketahanan pangan, antara lain penyusunan rekomendasi kebijakan iklim usaha industri perikanan dan hasil perkebunan, serta pemberian bantuan satu mesin dan peralatan industri non pangan berbahan baku rumput laut untuk pembuatan cangkang kapsul.

Dan, program ketiga, Prioritas Nasional Penanggulangan Kemiskinan. Kegiatan untuk mendukungnya adalah melalui pelatihan kewirausahaan dan teknis produksi, serta bantuan start up capital untuk 1.100 wirausaha baru. (sabar)

 

CATEGORIES
TAGS