PKB Nilai Pertumbuhan Ekonomi di Kisaran 6 Persen Mungkin Tercapai

Loading

Ilustrasi-pertumbuhan-ekono

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR menyampaikan pandangan terhadap keterangan pemerintah mengenai pokok-pokok pembicaraan pendahuluan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

Juru Bicara Fraksi PKB DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan bahwa hakikatnya APBN sifatnya harus untuk rakyat. Untuk itu pihaknya kata dia, menilai bahwa perumusan kebijakan fiskal tahun anggaran 2016 tidak boleh hanya bersifat business as usual namun harus out of the box dan memberikan terobosan-terobosan untuk mempercepat pembangunan yang sehat dan terus berkelanjutan secara nyata.

“Dalam hal ini kebijakan fiskal sangat perlu memperhatikan dan fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia khususnya dalam hal pengurangan tingkat kemiskinan dan pengangguran serta ketimpangan yang masih terasa sampai saat ini,” kata Cucun saat menyampaikan pandangan fraksi dalam Sidang Paripurna, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Dia mengatakan, Fraksi PKB memprediksi bahwa perkembangan perekonomian nasional 2016 dapat lebih baik bila dibandingkan sebelumnya. Sebab menurut mereka, berjalannya waktu perekonomian global terlihat mulai menunjukkan perbaikan, berdasarkan proyeksi dari World Economic Outlook yang mencatat bahwa pertumbuhan golbal di 2016 sebesar 3,8 persen lebih tinggi dari 2015 sebesar 3,5 persen.

“Perekonomian domestik pada 2016 juga diyakini semakin baik dan lebih stabil dibanding sebelumnya. Fraksi PKB berpandangan bahwa dengan membaiknya trend kondisi ekonomi global maupun domestik di 2016 nanti optimalisasi pelaksanaan kebijakan fiskal ekspansif oleh pemerintah harus memberikan hasil positif dan disertai indikator capaian yang terukur dan berdimensi luas dalam rangka mengekselerasi pembangunan ekonomi yang berkualitas,” jelasnya.

Cucun menambahkan, Fraksi PKB berpendapat bahwa rentang target pertumbuhan 2016 antara 5,8-6,2 persen cukup konservatif dan terbilang over-estimate untuk batas sebesar 6,2 persen meski di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 6-6,6 persen.

“Namun FPKB menilai pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,8-6 persen masih sangat mungkin tercapai. Kondisi itu dapat terealisasi asalkan pemerintah menjaga laju konsumsi rumah tangga dan menggedor investasi, serta mendorong peningkatan kinerja ekspor strategis bernilai tambah tinggi dan menahan laju impor komoditas yang bersifat konsumtif di tengah membaiknya perekonomian global,” pungkasnya. (nisa)

CATEGORIES
TAGS