2016 Pemerintah Diminta Perbaiki Iklim Investasi

Loading

7c7ffb91b1f77b391a22bf6198d

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Fraksi Partai Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat menyebut bahwa penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 perlu mendapat perhatian serius mengingat kompleksitas permasalahan yang dihadapi tahun depan.

Anggota Fraksi Golkar DPR, Dewi Asmara mengatakan secara eksternal sebagaimana laporan Global Economic Prospect (GEP) dari Bank Dunia menyebutkan bahwa setelah perekonomian global tumbuh 2,6 persen pada 2014, pada 2015 diperkirakan tumbuh 3 persen dan 3,3 persen di 2016.

“Di negara-negara berkembang tumbuh sekitar 4,4 persen pada 2014 dan bisa naik ke angka 4,8 persen pada 2015 untuk kemudian menguat menjadi 5,3 persen di 2016,” kata Dewi saat menyampaikan pandangan fraksi dalam Sidang Paripurna, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Dia mengatakan, secara domestik kinerja perekonomian nasional 2016 sangat tergantung dari peran government spending dan investasi. Diharapkan pengeluaran pemerintah lebih difokuskan kepada program-program pembangunan yang dapat menciptakan multiplier effect besar bagi perekonomian nasional.

“Pemerintah dituntut untuk memperbaiki iklim investasi sehingga 2016 ada peningkatan penanaman modal yang signifikan,” bebernya.

Dewi menegaskan, fraksinya memandang perlu menyusun APBN 2016 yang lebih kredibel dengan postur yang lebih ekspansif agar dapat memberi stimulus bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurutnya, APBN yang ekspansif sangat penting bagi implementasi sembilan agenda prioritas pembangunan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan Nawacita.

“Salah satu agenda Nawacita yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik sangat membutuhkan dukungan APBN. Hal ini karena alokasi investasi pada sektor-sektor strategis tidak bisa mengandalkan peran swasta secara penuh,” pungkasnya. (nisa)

CATEGORIES
TAGS