Perangi Corona atau Pulihkan Ekonomi?
Oleh: Sabar Hutasoit
MEMERANGI virus Corona tidak kalah penting dengan memulihkan ekonomi. Atau kalau ditanya, memulihkan ekonomi penting mana dibanding memerangi Virus Corona. Pertanyaan ini pasti sulit dijawab. Dua-duanya sama penting dan sama-sama urgen untuk ditangani.
Perang dengan virus corona ya…teramat penting tapi memulihkan ekonomi juga sangat mendesak sebab jika ekonomi terpuruk atau mengalami gangguan, kemungkinan besar akan banyak dampak-dampak negatif yang akan terjadi.
Tapi jika si virus Corona-pun masih bercokol di bumi pertiwi Indonesia, selain semuanya dibuat lumpuh, virus tersebut akan semakin banyak memakan korban jiwa manusia.
Akan tetapi kalau dua-duanya-pun sekalian dikerjakan, kemungkinan besar tidak akan berhasil sebab sifat keduanya sangat berbeda. Sebut saja misalnya, memerangi virus corona sudah wajib semua kegiatan dihentikan atau paling tidak dikerjakan dari rumah yang artinya jika dengan cara tersebut menangani ekonomi tidak akan maksimal.
Tapi jika pemulihan ekonomi diutamakan, semua aturan yang menyangkut perang dengan virus corona, wajib dilonggarkan. Jadi keduanya tidak akan ketemu atau tidak bisa dikerjakan secara simultan.
Pokoknya satu diantaranya harus mengalah. Jika fokus memulihkan ekonomi, perang melawan virus corona akan menjadi kendor. Sebaliknya, jika fokus melawan virus corona upaya pemulihan ekonomi akan seret.
Terdengar berita bahwa pemerintah berwacana untuk merelaksasi atau melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memulihkan ekonomi.
Pelonggaran PSBB
Namun ada suara dari ekonom sekaligus mengingatkan pemerintah bahwa hal itu bisa saja memicu gelombang kedua serangan virus corona (second wave).
Sang ekonom dari Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet, menyebut upaya pemerintah menangani pandemi COVID-19 belum begitu optimal sehingga bisa saja pelonggaran PSBB memicu gelombang kedua virus Corona.
Langkah ini katanya dapat menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan pemerintah dalam melakukan hal itu. Sehingga jika seandainya relaksasi PSBB benar-benar dilakukan,dapat dipastikan akan mendorong terjadinya penularan virus Corona gelombang kedua.
Tapi sebenarnya, jika dua belah pihak, baik masyarakat maupun pemerintah sama-sama fokus kepada tugas dan peranan masing-masing, dua pekerjaan besar tadi yakni memerangi virus Corona dan memulihkan ekonomi akan dapat terwujud.
Caranya ? Pemerintah kan sudah terbitkan aturan dan teta tertib dalam rangka perang dengan si virus Corona. Baik senjata maupun amunisinya sudah diberikan pemerintah kepada seluruh rakyat Indonesia yang dibungkus dalam sebuah aturan main.
Ratusan triliun rupiah uang negara telah digelontorkan pemerintah untuk membasmi virus Corona, namun belum menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Penyebaran virus ini sangat cepat. Dia tidak dapat dilihat.idak berbau. Tidak bisa diraba, tapi dia sanggup melumpuhkan apa saja. Bangsa-bangsa-pun bisa dirontokkan oleh virus yang satu ini.Makanya jangan lengah.
Tapi jika seluruh warga Indonesia taat melaksanakan aturan untuk perang dengan si Corona, tidak mustahil si corona akan lari terbirit-birit meninggalkan bumi pertiwa ini sementara si pemerintah bisa melenggang-kangkung membenahi ekonomi kita.
Artinya, si virus Corona kita kalahkan sementara si ekonomi dapat dibenahi. Tinggal lagi kembali kepada semua pihak. Maukah kita tertib dan taat. Jangan suka ngeyel dan melakukan perlawanan yang tidak berarti yang adalah merugikan diri sendiri. (penulis seorang wartawan, tinggal di Jakarta)