Peningkatan Kompetensi UMK berbasis Kearifan Lokal

Loading

081214-EKBIS-1

JAKARTA, (tubasmedia.com) – BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero terus meningkatkan kompetensi pelaku usaha mikro kecil (UMK) berbasis kearifan lokal. Alasanya, pertumbuhan sektor UMK sangat terkait dengan pengembangan potensi sumber daya lokal.

Wilayah Indonesia yang luas ditopang oleh sumber daya yang melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Melalui perwakilan kantor cabang serta kantor Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM) PNM tidak hanya memberikan pengetahuan dan motivasi bagi nasabah binaannya, juga memperkenalkan secara mendalam Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebagai agen utama pelayanan UMKM di daerah.

PNM cabang Kendari melaksanakan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) bagi nasabah binaan. Hal ini untuk memanfaatkan secara optimal pontensi pasar, khususnya dari sektor perdagangan serta makanan khas daerah sekitar. Turut hadir konsultan dan pelaku UMKM yang sudah sukses di Sulawesi Tenggara

Executive Vice President I PNM, Arief Mulyadi, Senin (8/12/14) mengatakan kondisi persaingan yang semakin ketat menuntut kejelian pelaku UMK untuk lebih kreatif dalam melakukan terobosan pemasaran. “Karena itu, kami tidak hanya memberikan pinjaman modal, tetapi juga ikut mengembangkan kemampuan strategi pemasaran para pelaku UMK,” katanya.

Menurut Arief pencapaian positif pembiayaan ULaMM berkat kerja keras seluruh elemen perusahaan dalam menyalurkan pembiayaan serta melakukan pembinaan usaha dan menjaga hubungan baik dengan nasabah. “Indonesia membutuhkan lebih banyak pengusaha baru agar tercipta lebih banyak lapangan pekerjaan dan makin banyak produk-produk inovatif yang bisa dihasilkan,” harap Arief.

Sekretaris Perusahaan PT PNM Gung Panggodo menambahkan program pelatihan nasabah merupakan bagian terintegrasi bisnis PNM sebagai BUMN yang dikhususkan bagi pemberdayaan UMKM. “Aktivitas pemberdayaan UMK yang mengombinasikan bisnis pembiayaan dan peningkatan kapasitas bisnis menjadi keunggulan dan keunikan PNM dibanding pesaingnya,” jelasnya

Dari berbagai pelatihan yang diselenggarakan PNM, tema yang ditampilkan cukup beragam, disesuaikan dengan kebutuhan setempat. Sesungguhnya Indonesia memiliki banyak sekali calon wirausaha mandiri namun untuk bisa tumbuh menjadi entrepeneur masih dibutuhkan inovasi dan dukungan dari sisi permodalan, teknologi informasi, serta manajemen tata kelola perusahaan yang baik. “Para peserta diberi berbagai jurus praktis yang mudah difahami dan cukup aplikatif, sehingga terbuka berbagai alternatif dalam memajukan usahanya,” jelas Panggodo. (angga)

TAGS