Pengusaha Harapkan Hilirisasi Tidak Menghambat Ekspor Rumput Laut

Loading

20130904152858892

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Sebagai Negara Produsen terbesar untuk komoditi rumput laut tropis (Eucheuma sp dan Gracillaria sp), Indonesia diharapkan melakukan langkah-langkah strategis dalam pengembangan dan penguatan lapis-lapis ekonomi dari hulu ke hilir dengan tetap memperhatikan daya serap Indutri dalam negeri dan permintaan Industri luar negeri yang terus bertumbuh.

Pentingnya hal tersebut, dikatakan oleh Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) Safari Azis. Safari mengatakan, dengan keberhasilan Indonesia dalam berbagai program pengembangan Budidaya rumput laut baik yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif oleh Beberapa Kementerian dan Lembaga Negara Lainnya serta upaya Pemerintah Daerah yang telah menjadikan komoditi ini menjadi unggulan, maka terdapat beberapa hal strategis yang perlu dilakukan diantaranya adalah menyusun Roadmap Pengembangan Usaha Rumput Laut di Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan terkait.

“Kami ingin semuanya terarah, kegiatan hulu hilir lebih baik dan selaras,” kata Safari, Jumat (20/3/15). Dia mengatakan, pihaknya akan mendorong tumbuh kembangnya Hilirisasi menuju tercapainya peningkatan nilai tambah, mendorong dan memediasi pemanfaatan dan penggunaannya kepada industri produk jadi tanpa menghambat pemasaran ekspor bahan baku rumput laut.

Menurut Safari, kelancaran pemasaran hasil produksi petani rumput laut perlu terus dibangun dengan memperkuat hubungan usaha antara petani, eksportir dan industri rumput laut baik dalam maupun luar negeri. Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto menyatakan dukungannya terhadap ekspor bahan baku rumput laut tanpa mengenyampingkan kebutuhan industri dalam negeri.

“Rumput laut Indonesia produksinya cukup banyak, bila bisa mengekspornya kenapa harus ditahan dan dihambat? Kebutuhan industri lokal penyerapannya masih kecil sehingga masih bisa terpenuhi,” ungkap Yugi. Pelarangan ekspor efeknya akan meluas ke sektor tenaga kerja dan berkurangnya pendapatan petani dan masyarakat.

Menurutnya untuk mencapai program hilirisasi rumput laut, pertukaran informasi diantara negara-negara, alih teknologi serta investasi harus diperhatikan dengan serius. Senada dengan Safari, dia mengatakan peta jalan rumput laut harus segera dibuat sebagai acuan semua pihak untuk mengembangkan hilirisasi komoditas rumput laut.

Terkait hal itu, Yugi juga mengaku bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk memediasi dan memfasilitasi kredit atau pembiayaan dengan lembaga perbankan dan pembiayaan secara inklusif pada sektor rumput laut dengan mengoptimalkan program kerjasama Kadin Indonesia dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (angga)

CATEGORIES
TAGS