Pemilu Ulang, Pengamat Pastikan Masyarakat tak Pilih Gibran Lagi
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pemungutan suara ulang dinilai menjadi jalan keluar terbaik guna menyelesaikan sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Terlebih jika diselenggarakan tanpa calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka. Pendapat tersebut disampaikan jurnalis senior Hersubeno Arief.
Saat berbicara di kanal Youtube @RockyGerungOfficial, Minggu 7 April 2024, pria yang biasa disapa Hersu ini mengatakan Pilpres ulang tanpa Gibran bisa menjadi win-win solution. Bukan saja bagi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, tetapi juga Prabowo Subianto.
“Saya kira tadi itu kalau Pemilu ulang tanpa Gibran itu win-win ya saya kira ya dan buat Pak Prabowo sendiri saya kira itu akan jauh lebih menguntungkan, karena publik bisa jadi malah kemudian menaruh respek, oh oke Pak Prabowo memang cukup gentlemen gitu dan dia menghadapi itu,” ujarnya.
Hersu menerangkan tuntutan yang disampaikan kubu pasangan calon (paslon) 01 dan 03 adalah Pilpres ulang tanpa Gibran. Jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan tuntutan tersebut, Hersu menilai akan membawa keuntungan bagi Prabowo. Pasalnya Ketua Umum Partai Gerindra itu akan mendapat simpati dari masyarakat.
“Jadi simpati publik bisa kepada Pak Prabowo dan kemudian kalau toh kemudian akhirnya terpilih Pak Prabowo dia juga tidak ada beban enggak perlu ada yang ngatur-ngatur lagi ya, yang cawe-cawe kabinetnya enggak ada gitu,” kata Hersu.
Sementara itu pengamat politik Rocky Gerung menilai jika Gibran ikut dalam Pilpres ulang justru akan merugikan Prabowo. Pasalnya masyarakat tidak akan memilih putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sebagai wakil presiden (wapres).
Berbicara dalam forum yang sama, Rocky mengatakan jika nanti MK memutuskan Pilpres ulang, akan membuat opini publik berbalik. Sehingga upaya Jokowi menjadikan Gibran sebagai wapres bakal gagal.
“Begitu ada pemungutan suara ulang itu pasti opini publik sudah berbalik itu, enggak mau lagi mau dikasih BLT apapun tidak akan lagi memilih Gibran di dalam konstasi itu,” ujar Rocky.
Mengalami Kesulitan
Kondisi ini menurut mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia ini akan membuat masyarakat juga tidak akan memilih Prabowo sebagai presiden.
“Dan tidak memilih Gibran artinya perhitungan ulang bisa betul-betul Prabowo justru yang akan mengalami kesulitan, karena itu menguras lagi energi dia untuk menyusun kabinet,” imbuh Rocky.
Dalam gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) dengan nomor perkara 1/PHPU.PRES-XXII/2024, pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Anies-Muhaimin mengajukan 9 petitum, diantaranya meminta dilaksanakan pemungutan suara ulang tanpa keikutsertaan Gibran Rakabuming Raka.
Cawapres nomor urut 02 itu dinilai tidak memenuhi syarat menjadi peserta Pilpres 2024. Sehingga Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah itu harus didiskualifikasi.
Sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud dalam tuntunya juga meminta diselenggarakan pemungutan suara ulang diseluruh Indonesia. Namun paslon nomor urut 03 ini meminta Prabowo-Gibran didiskualifikasi. Sehingga Pilpres ulang hanya diikuti pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.(sabar)