Pembangunan Infrastruktur Harus Dibarengi Peningkatan Etos Kerja
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pembangunan infrastruktur harus dibarengi peningkatan etos kerja, karena tanpa hal tersebut Indonesia pasti akan ditinggalkan oleh negara-negara lain.
Hal itu dikemukakan Presiden Joko Widodo pada peluncuran “Program Investasi Menciptakan Lapangan Kerja Tahap III” di Dusun Ketonggo, Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (22/1/2016) siang.
Menurut Presiden, kesiapan infrastruktur akan meningkatkan produktivitas dan daya saing. Dengan infrastruktur efisiensi akan menjadi lebih baik karena harga barang lebih murah. “Transportasi, biaya logistik akan jauh lebih murah,” kata Jokowi, sebagaimana dipetik dari laman Setkab.
Untuk itulah sejak tahun lalu pemerintah memulai pembangunan infrastruktur di berbagai tempat. Namun, pembangunan infrastruktur harus dibarengi dengan peningkatan etos kerja, karena tanpa hal tersebut Indonesia pasti akan ditinggalkan negara-negara lain.
Akan terjadi yang namanya deindustrialisasi, orang tidak akan mau masukkan industri di Indonesia. Mereka akan pilih di Vietnam. Mereka akan pilih di Myanmar dan negara-negara lain, karena lebih efisien, lebih punya daya saing, skil, etos kerja dari SDM-SDM yang lebih baik. Karena itu, Presiden mengingatkan, Indonesia harus cepat-cepat membenahi dan memperbaiki etos kerja.
Dikatakan, perbaikan etos kerja juga harus dilakukan di pemerintahan. Terkait dengan itu, Presiden mengemukakan tekadnya untuk tidak ada lagi pengurusan perizinan yang memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. “Saya ingin urusan izin itu dalam hitungan jam,” katanya.
Dalam kunjungan di Wonogiri, Presiden didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menristek Dikti M Nasir, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (ril/end)