Menperin: Bangun Pabrik Mesin, Industri Otomotif Semakin Ideal

Loading

PERESMIAN - Menteri Perindustrian Saleh Husin disambut Komisaris Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Johnny Darmawan disaksikan Presdir Toyota Astra Motor Hiroyuki Fukui pada peresmian pzbrik ke-3 TMMIN di Karawang, 7 Maret 2016.(ist/tubasmedia.com)

PERESMIAN – Menteri Perindustrian Saleh Husin disambut Komisaris Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Johnny Darmawan disaksikan Presdir Toyota Astra Motor Hiroyuki Fukui pada peresmian pzbrik ke-3 TMMIN di Karawang, 7 Maret 2016.(ist/tubasmedia.com)

KARAWANG, (tubasmedia.com) – Industri otomotif Indonesia dinilai semakin ideal karena memperbanyak lini produksi termasuk mesin yang menggunakan komponen lokal dan tidak hanya berupa proses perakitan.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengakui, pemerintah memang tegas mendorong perusahaan industri kendaraan bermotor meningkatkan investasi dan memperdalam struktur industri. “Bukan hanya ke perusahaan mereka yang di Indonesia, kita juga sampai kejar ke prinsipal di negara asalnya. Ini untuk menunjukkan keseriusan sekaligus menyakinkan mereka agar ekspansi,” kata Menperin saat meresmikan pabrik ke-3 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Karawang, Senin (7/3/2016).

Pabrik memproduksi mesin (engine) dan merupakan salah satu pabrik mesin otomotif terkini Toyota di dunia. Saat ini, perusahaan membangun pabrik seluas 20 hektare dari total lahan 150 hektare.

Beroperasinya pabrik mesin ini senilai Rp 2,3 triliun ini juga akan menyerap tenaga kerja 1000 orang. “Dibangunnya pabrik mesin, juga industri komponen dan pelibatan pelaku lokal menunjukkan industri kita semakin ideal, apalagi orientasinya juga untuk ekspor. Industri otomotif kita on the track dan naik kelas,” katanya.

Kemenperin berharap langkah Toyota tersebut dapat diikuti Agen Pemegang Merek (APM) lain dalam meningkatkan industrinya di Indonesia. Sehingga segera terwujud Indonesia sebagai basis produksi kendaraan bermotor dan komponen, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun tujuan ekspor ke depan.

Dengan pemasok lokal baru sebanyak 12 perusahaan, pabrik ini akan memproduksi mesin aluminium R-NR dengan bahan bakar bensin dan ethanol untuk kendaraan penumpang. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai sebesar 80 persen.

“Kapasitas produksi pabrik ini 216 ribu unit per tahun. Mesin buatan Karawang ini bukan hanya untuk pasar Indonesia tetapi juga akan diekspor ke luar negeri,” kata Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Masahiro Nonami. Tahun 2016 ini, rencananya akan diekspor 79 ribu mesin R-NR ke lima negara di kawasan Asia.

Ekspansi ini juga diakui Senior Managing Officer Toyota Motor Corporation Koei Saga sebagai bukti Indonesia menjadi negara produsen penting dan basis ekspor bagi produksi kendaraan dan mesin.

Toyota telah berkomitmen menanam modal Rp 5,4 triliun tahun ini setelah tahun 2015 lalu menanam modal Rp 5 triliun. Dalam kurun waktu lima tahun, sejak 2015 hingga 2019, total rencana investasi Toyota sebesar Rp 20 triliun.

Turut hadir Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Dewan Komisaris PT TMMIN Johnny Dharmawan dan Wakil Presdir Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Warih Andang Tjahjono.

Industri Komponen

Industri kendaraan bermotor dalam negeri sudah semakin berkembang dan terus mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Angka penjualan kendaraan bermotor roda empat tahun 2014 telah menembus 1,2 juta unit meskipun terjadi sedikit penurunan menjadi 1,1 juta unit pada 2015.

“Pasar yang begitu besar di dalam negeri sebaiknya mendorong pelaku usaha industri otomotif untuk terus mengembangkan industri komponen guna memperdalam struktur industri otomotif,” kata Plt Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Panggah Susanto. (sabar)

CATEGORIES
TAGS