Mahalnya Sebuah Harga Diri dan Reputasi

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

Ilustrasi

Ilustrasi

INDIVIDU manapun sebagai manusia, pasti ingin harga diri dan reputasinya terjaga. Ini adalah sebuah property yang amat mahal harganya milik manusia yang tidak bisa diukur dengan uang atau benda-benda berharga lainnya. Maka dari itu, soal harga diri dan sekaligus reputasi ketika milik manusia yang paling tinggi harganya itu terkoyak, manusia sebagai individu bisa harakiri seperti di Jepang.

Di negeri ini seringkali membalasnya dengan tindak kekerasan bahkan sampai tega menghabisi nyawa manusia lain yang dianggap memusuhinya yang berdasarkan penilaian subyektifnya dianggap telah mengkoyak-koyak harga diri dan reputasinya. Peristiwa politik dan hukum dimanapun kejadiannya bisa melahirkan bencana kehidupan di antara pihak-pihak yang “berseteru” karena soal harga diri dan reputasi.

Oleh sebab itu dalam setiap hubungan sosial antar manusia dalam kehidupan sebagai individu atau kelompok bolak balik dan berulang-ulang diingatkan agar proses interaksi sosialnya dalam ranah apapun harus bermartabat dan beradab. Saling bisa menjaga dan menghormati satu sama lain.

Saling bisa menjaga marwahnya karena manusia punya perasaan,dan nalarnya agar digunakan untuk bisa ikut menjaga perasaannya masing-masing sehingga tidak sampai menimbulkan gejolak hatinya yang bisa menyebabkan harga diri dan reputasi seseorang mudah terusik, yang pada akhirnya melawan.

Hal yang demikian baru terbaca dari aspek pengakuan atas hak individu untuk melindungi hak azasinya, yaitu harga diri dan reputasi. Pada sisi lain untuk menjamin adanya titik keseimbangan, maka setiap individu manusia harus tulus berani mengungkapkan fakta dan kebenaran secara jujur sebagai kewajiban yang harus dipenuhinya dalam proses interaksi sosial.

Tidak hanya sekedar bisa membela diri demi harga diri dan reputasi. Menjadi indah dan menyejukkan jika nilai kejujuran yang diangkat setinggi-tiingginya, demi menyelamatkan dan melindungi harga diri dan reputasi. Kita semua dituntut ikut menciptakan titik keseimbangan itu.

Kita semua pasti membutuhkan harga diri, reputasi, sekaligus juga kejujuran agar kehidupan ini damai dan tenteram. Tidak saling menyakiti dan mendzalimi dengan alasan politik atau alasan apapun yang saling sesat menyesatkan, yang secara “permanen” dapat melahirkan “permusuhan” lahir dan batin. ***

CATEGORIES
TAGS