Lagi, Benteng Gaddafi Dimasuki Oposisi

Loading

Laporan : Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (Tubas) – Sirte, kampung halaman Muamar Gaddafi, akhirnya dimasuki oleh pasukan penguasa baru Libya atau Dewan Transisi Nasional (NTC). Konvoi panjang pasukan NTC itu memasuki Sirte, Kamis (15/9). Pasukan yang setia kepada Gaddafi berusaha mempertahankan kota yang terletak di pantai selatan Libya itu, tapi jebol juga.

Merujuk berita media massa, Jumat (16/9), yang mengutip sumber militer, gerilyawan dari Misrata, pasukan pendukung NTC, sudah tiba di Jembatan Al-Gharbiyat di kota Sirte Kamis pagi waktu setempat.Menurut seorang juru bicara konvoi pasukan NTC, yang berangkat dari Misrata, Kamis pagi, pasukan pro-NTC telah memasuki Sirte. “Saya memastikan bahwa pasukan kami telah berada di dalam Sirte. Itu pasukan besar,” kata juru bicara itu, Fathi Bashaga.

Juru bicara itu menyebutkan, pasukan yang setia pada Gaddafi masih berupaya memberikan perlawanan. Namun, pasukan NTC dapat mengatasinya. Konon, pasukan Gaddafi itu menyerang lawannya antara lain dengan mortir 40 dan 43 mm. Sejauh itu belum diperoleh perkembangan terbaru dari pendudukan Sirte oleh pasukan NTC. Informasi yang disampaikan oleh sumber militer, yang dikutip oleh media massa masih.

Minta Bantuan

Kota tempat kelahiran Gaddafi (68 tahun) itu memang sudah lama dikepung, sejak pasukan NTC merebut kota Tripoli pada 23 Agustus lalu. Setelah Tripoli, sasaran berikutnya yang harus dimasuki pasukan oposisi tentu kota-kota yang masih mendukung Gaddafi, di antaranya Sirte dan Bani Walid. Bahkan, pimpinan NTC sempat memberikan waktu seminggu kepada kota-kota itu untuk menyerah. Namun, sampai batas waktu berakhir, Sabtu, pekan lalu, kota-kota dimaksud masih dikendalikan pasukan loyalis Gaddafi.

Sehari sebelumnya, Rabu, Gaddafi meminta masyarakat internasional membantu kampung halamannya, Sirte, yang dikepung oleh pasukan yang setia pada pemerintah baru Libya. “Jika Sirte dikucilkan, dunia harus berbicara menentang kekejaman ini,” kata Gaddafi dalam pernyataan yang disiarkan oleh televisi Arrai Oruba yang berkantor di Suriah.

Menurut Gaddafi, adalah tugas dunia untuk tidak meninggalkan Sirte sendirian, dan setiap orang harus memikul tanggung jawab internasional dan karena itu segera datang menghentikan kekejaman ini. Sirte menjadi begitu terkenal setelah Gaddafi memulai kekuasaannya sekitar 1969. Sebelumnya, kota ini hanya sebua desa.

Beberapa kalangan menyebut, Sirte terkenal karena dua hal. Pertama, lokasinya dekat tambang minyak. Kedua, tempat kelahiran Gaddafi pada 1942 di sebuah tenda di Qasr Abu Hadi , sekitar 20 kilometer selatan Sirte. Gaddafi mengubah Sirte menjadi sebuah karya revolusi. Ia melaksanakan program pembangunan berbagai infrastruktur, sehingga desa itu menjadi kota modern. Setelah 1988, beberapa instansi pemerintah Libya direlokasi dari Tripoli ke Sirte, meskipun secara formal, Tripoli tetap ibu kota negara.

Sirte pun terus dibangun hingga menjadi kota modern. Sebagai kota kelahiran, Sirte menjadi benteng bagi rezim Gaddafi, sejak melancarkan kudeta pada 1969. (emt, dari berbagai sumber)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS