Keyakinan Konsumen Meningkat di Bulan Januari

Loading

212087_pemerintah-tetapkan-skema-pajak-1-persen-bagi-ukm_663_382

JAKARTA, (tubasmedia.com) – ANZ Chief Economist South Asia, ASEAN & Pacific, Glenn Maguire mendapati, keyakinan Konsumen Indonesia dari ANZ-Roy Morgan naik ke angka 153.6 (naik 1.6 poin) di bulan Januari hingga kini 2.1 poin lebih tinggi dari setahun yang lalu pada bulan Januari 2014 (151.5) namun masih di bawah 156.2 yaitu rata-rata 2014.

Menurutnya, keyakinan konsumen selalu naik pada bulan Januari selama lima tahun berturut-turut setiap tahun sejak survei bulanan mulai diadakan tahun 2011. “Keyakinan konsumen hanya sedikit naik di bulan ini sejak merosot di bulan Desember akibat kenaikan harga BBM ditambah lagi naiknya bunga bank.

Efek yang masih tersisa dari kenaikan harga BBM dapat dilihat dari turunnya jumlah orang Indonesia sebanyak 2 ppt selama bulan ini yang merasa bahwa keadaaan mereka lebih baik di Januari ini dibandingkan Januari tahun lalu dan turunnya jumlah orang Indonesia, juga sebesar 2 ppt, yang memperkirakan bahwa keadaan mereka akan lebih baik dalam waktu satu tahun ke depan,” kata Glenn, Senin (2/2/15).

Meskipun keyakinan konsumen secara keseluruhan naik, ada sedikit penurunan dalam pandangan masyarakat Indonesia tentang situasi keuangan pribadi mereka, dengan 38% (turun 2 poin persentase) yang menyatakan bahwa keuangan keluarga mereka kini ‘lebih baik’ dibandingkan setahun yang lalu (terendah selama hampir tiga tahun sejak April 2012) dibandingkan 10% (turun 3ppt) yang menyatakan keuangan keluarga ‘lebih buruk’.

“Walaupun keputusan untuk menghilangkan subsidi BBM adalah positif untuk ekonomi dan ternyata harga BBM sekarang bahkan turun, namun perubahan apapun terhadap struktur subsidi yang sudah bertahan begitu lama (dan memang secara historis perubahan dari struktur subsidi pasti berakibat kenaikan harga untuk semua keperluan) mungkin telah menimbulkan ketidak-pastian mengenai dampak jangka menengah bagi rumah tangga,” imbuhnya.

Kini 67% masyarakat (turun 2ppt) memperkirakan bahwa keuangan keluarga akan ‘lebih baik’ di waktu yang sama di tahun depan (terendah sejak Desember 2012) dibandingkan hanya 4% (tidak berubah) yang memperkirakan keuangan keluarga akan ‘lebih buruk’.
Dalam hal ekonomi Indonesia, 85% masyarakat (naik 1ppt) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami ‘masa yang baik’ secara finansial selama jangka waktu 12 bulan ke depan dan 14% (turun 2ppt) memperkirakan ‘masa yang buruk’ secara finansial.

Tambah lagi, 93% masyarakat (naik 1ppt) memperkirakan bahwa Indonesia akan mengalami ‘masa yang baik’ secara ekonomi selama jangka waktu lima tahun ke depan dibandingkan hanya 6% (turun 2ppt) yang memperkirakan ‘masa yang buruk’ secara ekonomi.

Terakhir, 58% masyarakat (naik 2ppt), menyatakan bahwa ‘sekarang adalah waktu yang baik untuk membeli’ peralatan rumah tangga utama, dibandingkan 39% (turun 2ppt) yang menyatakan ‘kini waktu yang buruk untuk membeli’ peralatan rumah tangga utama.

“Konsumen Indonesia memasuki tahun 2015 berdiri kokoh menyambut tahun yang lebih konstruktif, dan indeks keyakinan konsumen kami adalah statistik ekonomi yang paling tepat waktu untuk mengukur dinamika tersebut,” tuturnya. (angga)

CATEGORIES
TAGS