Kenaikan Harga Gas Dorong Produksi Dalam Negeri

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Meski kenaikan harga gas masih ditentang kalangan industri, namun kenaikan tersebut dirasa penting untuk mendorong peningkatan produksi gas dalam negeri. Dengan begitu, kebutuhan gas dalam negeri yang saat ini masih seret dapat terpenuhi dengan penuh.

Konsultan Pertambangan Yama Land, Suparman Chandra mengtakan itu dalam seminar dengan tema “Gas Donggi Senoro Untuk Siapa?” di Gedung DPD Jakarta Kamis pekan lalu. “Dengan adanya kenaikan harga gas itu, justru memacu perusahaan migas untuk meningkatkan produksinya. Oleh karena itu kenaikan harga gas sebesar 5-6 dolar per mmbtu tidak mengurangi daya saing industri,” kata Suparman.

Menurut Suparman, menurunnya pasokan gas ke dalam negeri merupakan imbas dari murahnya harga gas di dalam negeri. Akibatnya banyak produsen migas yang lebih memilih mengekspor gas keluar negeri karena dengan harga yang tiga kali lipat lebih mahal.

“Di dalam negeri harga masih di bawah 3-4 dolar per mmbtu, sementara keluar negeri sampai 17 dolar per mmbtu. Jadi tidak salah kalau mereka lebih senang mengekspor, karen lebih dapat untung,” katanya.

Suparman menambahkan belum maksimalnya penggunaan gas di dalam negeri karena kebijakan gas alam yang dijual terlalu murah. Sebagai trader PGN menaikan harga gas industri sebesar 55% beberapa waktu lalu, namun kenaikan itu kurang disetujui pelaku industri mengingat pasokan yang kurang menentu. Kenaikan harga tersebut terpaksa dilakukan PGN karena harga gas dihulu sudah mengalami kenaikan dengan berbagai variasi. (sis)

CATEGORIES
TAGS