Kemenperin Jaga Konsistensi Pertumbuhan Industri

Loading

1

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian terus berupaya menjaga konsistensi pertumbuhan industri di atas pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2015. Berbagai program dan kebijakan strategis telah dikeluarkan guna mendorong kemudahan dan kepastian pelaku usaha berinvestasi di Indonesia.

“Di tengah kondisi perekonomian yang belum stabil, kita harus bersyukur karena industri non migas dapat tumbuh sebesar 5,2 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,7 persen pada triwulan III tahun 2015,” kata Menteri Perindustrian Saleh Husin pada acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2015 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (18/12/2015).

Bahkan, Menperin optimis, kinerja industri non migas sampai akhir tahun 2015 akan tumbuh hingga 5,5 persen. “Optimisme itu masih realistis karena didasari dari arus investasi yang terus masuk serta realisasi ekspor dan produksi yang terus meningkat dari sektor industri kecil, menengah, hingga besar,” ulasnya.

Dapat disampaikan, ekspor produk industri sampai dengan triwulan III tahun 2015 sebesar USD 81,26 miliar atau memberikan kontribusi sebesar 66,55 persen dari total ekspor nasional yang mencapai USD 115,13 miliar. Sementara itu, impor produk industri sampai dengan triwulan III tahun 2015 sebesar USD 81,53 miliar.

Di sisi lain, investasi PMDN mencapai Rp 63,60 triliun, sedangkan investasi PMA sebesar USD 8,52 miliar, sehingga nilai total investasi sampai dengan triwulan III tahun 2015 mencapai USD 13,60 miliar. “Dari berbagai kunjungan kerja kami ke luar negeri, para investor mengatakan bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan berinvestasi dan akan dijadikan basis produksi mereka untuk pasar ekspor. Hal ini yang meyakini kami, nilai investasi tahun depan akan meningkat,” ungkap Saleh.

Ia mengakui, perkembangan ekonomi nasional dalam beberapa waktu ke depan masih dihantui ketidakpastian. Namun demikian, imbuhnya, ekonomi dunia pada tahun 2016 akan tumbuh lebih tinggi dibanding tahun ini. Peningkatan pertumbuhan tersebut akan berdampak positif pada ekspor barang industri dari Indonesia.

“Pertumbuhan ekonomi nasional juga diproyeksi lebih tinggi dari tahun ini. Dengan perekonomian nasional yang lebih bergairah diperkirakan dapat meningkatkan permintaan terhadap barang industri sehingga sektor industri dapat tumbuh lebih tinggi,” paparnya.

Sementara itu beberapa prestasi Kemenperin yang membanggakan dalam Capaian Kinerja Kelembagaan pada tahun 2015, antara lain mempertahankan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas audit Laporan Keuangan tahun 2014, yang telah diraih secara berturut-turut selama tujuh tahun sejak tahun 2008, kemudian meraih penghargaan Badan Kepegawaian Negara (BKN) Award 2015 Terbaik I dalam kategori Implementasi Penilaian Kinerja Kementerian/Lembaga Pemerintah Non-Kementerian.

Yang ketiga, meraih penghargaan peringkat ketiga dari 10 Badan Publik Pemerintahan terbaik dalam pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Selanjutnya, berhak atas penghargaan dalam Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 dengan nilai BB (Sangat Baik).

Yang kelima, memperoleh penghargaan Sertifikat Kepatuhan Pelayanan Publik dengan kategori Zona Hijau dan meraih peringkat II tingkat Kementerian/Lembaga yang diselenggarakan oleh Ombudsman Republik Indonesia.

Pertumbuhan industri kimia dasar di Indonesia diperkirakan akan meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik. Pertumbuhan industri kimia dasar didorong oleh naiknya kebutuhan bahan kimia dari berbagai kelompok industri, seperti industri plastik yang diperkirakan naik sekitar 8 persen dan semen yang diproyeksi naik sekitar 10 – 14 persen. (sabar)

CATEGORIES
TAGS