Jokowi Minta Penegak Hukum Jangan Jadikan Tersangka Mesin ATM

Loading

2149596jokowi07780x390

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kejagung mengevaluasi kinerja demi perbaikan. Permintaan itu diucapkan saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-56 di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) saat menjadi inspektur upacara di lapangan upacara Kejaksaan Agung RI, Jl Sultan Hasanudin No 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/7) pagi.

Dia berpesan agar Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa tak hanya dijadikan seremonial belaka.
“Seharusnya dimanfaatkan sebagai sarana koreksi, evaluasi, atas kinerja kejaksaan di tahun-tahun sebelumnya sehingga kejaksaan jauh lebih baik ke depan,” kata Jokowi yang memakai setelan jas hitam, dari merah dan peci hitam.

Tantangan dan tugas yang semakin berat dituntut memenuhi harapan rakyat sebagai institusi penegak hukum yang bersih dan terpercaya. Rakyat menaruh harapan besar yang memenuhi rasa keadilan.

Jokowi meminta seluruh jaksa di Indonesia gencar dalam memberantas korupsi, dan penegakan hukum. Selain itu juga bersinergi dengan institusi penegak hukum lainnya seperti Polri dan KPK. Dengan begitu, pembangunan nasional dan kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat.

Presiden Joko Widodo meminta penegak hukum bekerja profesional. Penegak hukum mulai dari kepolisian, kejaksaan, hingga Komisi Pemberantasan Korupsi harus bersih dari penyimpangan dalam menangani perkara.

“Saya tidak ingin dengar penegak hukum yang lakukan pemerasan atau tindakan memperdagangkan perkara atau penuntutan dan menjadikan tersangka sebagai mesin ATM. (ril/sabar)

 

CATEGORIES
TAGS