IKM Tulang Punggung Perekonomian Nasional

Loading

Laporan: Redaksi

Euis Saedah - Sabar Hutasoit

Euis Saedah - Sabar Hutasoit

JAKARTA, (Tubas) – Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan tulang punggung perekonomian nasional karena mampu memberi kontribusi terhadap perekonomian nasional. Keterlibatan masyarakat di sektor IKM yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah, dapat menjadi penghela perekonomian baik di level daerah maupun pusat.

Demikian Dirjen IKM, Euis Saedah dalam seminar sehari dengan tema “Posisi dan Peran IKM/UMKM Dalam Pertumbuhan Perekonomian Nasional” di Jakarta, Kamis. Seminar diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT ke-4 SKM Tunas Bangsa. Selain Euis, panitia juga menampilkan tiga pembicara lain yakni Staf Ahli Menteri Perindustrian, Fauzi Aziz, Kepala Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan Bisnis Universitas Kristen Indonesia (LPPM-PB UKI) Jakarta Ir SM Doloksaribu, M.Ing, dan Anggota DPR Komisi VI, Prof Lili Asdjudiredja.

Euis menambahkan bahwa kegiatan pembinaan IKM diharapkan dapat menghasilkan wirausaha IKM yang tangguh dan produk yang berkualitas yang akan mengisi mata rantai pertumbuhan industri nasional. Dukungan dan komitmen dari semua pihak dalam membina dan mengembangkan IKM sangat diharapkan agar IKM dapat tumbuh mandiri, berkembang dan memiliki daya saing global. Disampaikan pada acara seminar posisi dan peran IKM/UKM dalam pertumbuhan perekonomian Nasional.

Sejalan dengan upaya Kementerian Perindustrian menumbuhkan wirausaha baru, telah dilakukan berbagai pelatihan dalam rangka penumbuhan wirausaha baru dengan menghasilkan 1.323 peserta yang tersebar di berbagai daerah.

Maksud dari kegiatan tersebut adalah untuk membantu IKM TPT dan KPK dalam melakukan peremajaan mesin /peralatan dengan tujuan meningkatkan teknologi, daya saing, efisiensi dan produktifitas

Di bagian lain uraiannya dikatakan, pengembagan OVOP (one village one product) dilakukan di sentra – sentra produktif IKM melalui kegiatan peningkatan kompetensi SDM IKM melalui berbagai pelatihan teknis produksi dan manajemen. Peningkatan teknologi, mutu, desain produk melalui bantuan mesin peralatan, perbaikan kemasan dan desain, fasilitasi SNI dan HKI. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS