Hati-Hati Malapetaka Mengancam Dunia

Loading

Laporan : Sabar Hutasoit

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (Tubas) – Dunia dewasa ini menghadapi persoalan rumit dan tantangannya berat karena masalah pangan dan energi yang semakin mahal, karena berbagai alasan, baik bersifat alami (iklim), situasi demand supply maupun politis. Celakanya kedua komoditas tersebut adalah energi pokok bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya (hewan ternak).

Hal itu diungkapkan pemerhati kemanusiaan, Drs Fauzi Azis kepada Tubas di ruang kerjanya, Jumat siang. Bila manajemen kemanusiaan ini dikelola secara sembrono, arogan, penuh keserakahan dan kesombongan tanpa memperdulikan antar sesama manusia yang hakekatnya memiliki kebutuhan yang sama terhadap pangan dan energi, lanjut Fauzi, maka malapetaka yang akan menghancurkan peradaban umat manusia akan tiba.

Dalam konteks ini, mengatasi persoalan pangan energi tidak cukup hanya berbicara tentang efisiensi dan produktifitas, teknologi dan sebagainya sebagai cara untuk mengatasinya. Ada hal yang jauh lebih penting dan mulia dalam soal manajemen pangan, energi dan kemanusiaan ini yaitu terkelolanya nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki secara baik dalam dimensi pembangunan peradaban.

Apa itu essential characternya? Yaitu harapan hidup penuh kedamaian, persaudaraan, saling membantu, saling peduli, ikhlas dan percaya bahwa dari semua penguasa di bumi masih ada yang lebih berkuasa, yaitu Tuhan sang pencipta bumi dan seisinya. Perintahnya tidak rumit dan panjang kepada manusia, “Kutitipi kalian wahai manusia bumi, air dan seisinya, kelolalah dengan baik dan benar untuk kesejahteraan bersama.”

Yang terjadi dewasa ini, tambah Fauzi, perintah Tuhan tersebut tidak diakomodasikan dalam proses pengambilan keputusan penting dalam manajemen food and energy global yang diperhitungkan hanya variabel ekonomi dan teknologi yang justru cenderung ekploratif dan eksploitatif terhadap peradaban manusia yang paling hakiki, karena itu akhirnya berdampak eksplosif. Mudah-mudahan salah analisis ini.

Kenapa dampaknya eksplosif? Ekonomi dan teknologi berfokus pada aspek kapitalisasi aset, cenderung monopolis, cenderung egois (fokus menciptakan kesejahteraan bersama bukan tujuan utama). Karena tanpa disadari berfokus seperti itu “mengundang” sikap yang proteksinis dan cenderung masa bodoh dengan kepentingan orang lain, hampir pasti akan melahirkan persaingan dan dalam keadaan yang paling buruk adalah permusuhan. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS