Gerakan Melepas Dolar

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

ilustrasi

ilustrasi

BERBAGAI kalangan, baik pemerintah maupun dunia usaha, hanya bisa berujar, stabilkan nilai tukar rupiah agar kita bisa kerja.Tapi, yang diminta menstabilkan hanya BI sebagai otoritas moneter. Memang, tugas BI, antara lain, menjaga stabilitas nilai tukar terhadap dolar dan permintaan itu wajar-wajar saja. Kalau melakukan intervensi lagi, seberapa besar kesanggupan agar posisi cadangan devisa tidak terus tersedot.

Mungkinkah secara legowo para orang kaya Indonesia melepas sebagian dolarnya n dan ditukar dengan rupiah demi mengurangi beban rakyat yang telah menjadi korban kenaikan harga bahan pangan pokok, dan ditambah lagi beban biaya sekolah dan ongkos transpor yang sudah mulai disesuiakan tarifnya akibat naiknya harga BBM?

Dengan kerendahan hati bisa tidak para sosialita dan pemburu barang bermerek, kalangan the haves menahan diri tidak keluyuran ke luar negeri. Termasuk para petugas negara demi dan atas nama bangsa dan negara tidak melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Dan masing-masing kementerian/lembaga (K/L) secara suka rela membintangi sendiri biaya perjalanan dinasnya ke luar negeri.

Moratorium pembayaran bunga dan pokok pinjaman dan bunga utang luar negeri pemerintah dan swasta apa tidak sebaiknya juga dilakukan.Termasuk, sementara menunda pelaksanaan impor bahan dan barang yang tidak penting dan dingan resiko memang akhirnya Indonesia harus mengerem laju pertumbuhan ekonominya.

Dalam situasi yang seperti sekarang ini, kita harus bisa bersikap realistis. Khususnya pemerintah tidak usah narsis dan mengakui saja bahwa tidak bisa berbuat banyak. Wong cilik hanya bisa berharap agar pemerintah tidak perlu panik dan marah-marah, dan jangan kebanyakan rapat toh akhirnya tidak ada keputusan penting yang perlu segera dieksekusi untuk mengatasi masalah di dalam negeri.

Mari kita lakukan serentak upaya tadi, siapa tahu pasar merespons positif. Nilai tukarnya bisa ke posisi Rp 9500, daging sapi bisa dibeli dengan harga Rp 75.000 /kg. Pak Presiden dan Pak Menko Perekonomian supaya yakin melihat fenomena ekonomi dalam minggu-minggu ini, monggo jalan-jalan ngagem helikopter nyusur pantura Jawa ngecek proyek perbaikan jalan dan jembatan.

Produksi UKM

Sejauh mana aktivitasnya, apakah melaju dengan kencang atau lambat-lambat saja, karena para kontraktor dan subkontraktor belum terima bayaran. Dari situ lihat sentra-sentra produksi UKM/IKM penghasil garmen,makanan, dan lain-lain. Mudah-mudahan bapak dapat bernapas sedikit lega melihat sendiri geliat aktivitas jelang Lebaran.

Susah apa senang, mudah-mudahan ada semangat bekerja. Karena itu, pantas mereka difasilitasi secara nyata dan optimal, tapi jangan dipakai untuk propaganda politik. Sesudah menengok mereka,lihat geliat pasar Tanah Abang, Thamrin City, dan lain-lain, yang merupakan terminal pemasaran produk garmen UKM/IKM. Tanyakan berapa nilai rupiah yang berputar di situ, dan jangan tanya berapa dolar yang dibelanjakan.

Seusai semua itu, baru pemerintah mengambil langkah penting untuk menggiatkan pasar dalam negeri dengan kebijakan dan progam yang terukur.Kebijakan dan fasilitas yang dapat diberikan apa bentuknya agar progam nasional P3DN nendang hasilnya.

APBN/APBD arahkan untuk menggiatkan aktivitas ekonomi riil di dalam negeri termasuk stimulus fiskal yang dapat diberikan. Semua transaksi dilakukan dengan rupiah, sehingga lambat laun posisi tawar rupiah makin berwibawa di negerinya sendiri. ***

CATEGORIES
TAGS