Dua Jembatan di Sipoholon, Taput Ambruk

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

TARUTUNG, (TubasMedia.Com) – Ribuan warga Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, terisolasi karena dua jembatan di wilayah tersebut ambruk, awal bulan ini

Kedua jembatan tersebut adalah Jembatan Aek Sirongit berukuran 17 meter dengan lebar 2,5 meter serta Jembatan Aek Silalaen berukuran 22 meter dan lebar 2,5 meter. Keduanya ambruk terdorong derasnya arus sungai akibat tingginya curah hujan sejak sepekan terakhir. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun sedikitnya 400 kepala keluarga atau sekitar 1.500 jiwa di Dusun Simanungkalit, Sandaran, Rianiate dan Pangaloan, terisolasi.

‘’Jalan tersebut merupakan penghubung atau jalan utama menuju jalan raya dan pusat kota,” kata Camat Sipoholon, Sasmiduk Situmeang. Menurutnya, ribuan warga tidak bisa beraktivitas. Dia berharap, jembatan tersebut segera dibangun kembali. “Kita berharap jembatan tersebut segera dibangun,”ungkapnya.

Ketua Komisi A DPRD Tapanuli Utara, Charles Simanungkalit yang meninjau lokasi tersebut menilai, debit air naik akibat masih banyaknya aktivitas penebangan hutan di hulu sungai. Akibatnya, setiap hujan tinggi, warga yang tinggal di hilir selalu resah.

“Ini murni bencana alam, akibat tingginya aktivitas penebangan pohon yang menimbulkan naiknya debit air,”terangnya.

Charles mengatakan, pihak Pekerjaan Umum (PU) akan membuat jembatan alternatif agar warga di seberang sungai dapat terus beraktivitas.“Jadi, kita berharap segala aspek yang menimbulkan kerusakan infrastruktur ini, harus di perhatikan agar masyarakat jangan dirugikan,”paparnya.

Kepala Dinas PU Tapanuli Utara, Anggiat Rajagukguk menjelaskan, Jembatan Aek Silalen dibangun pada 2006 dari APBD sebesar Rp450 juta. Sementara Jembatan Aek Sirongit dikerjakan tahun 2009 dari APBD sebesar Rp360 juta. Dikatakan, konstruksi dan material yang dipakai untuk pembangunan jembatan tersebut, sudah sesuai standar. (red/anthon)

CATEGORIES
TAGS