Cabai Rawit Tembus Rp 70.000/Kg
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Beberapa pasar tradisional, harga cabai rawit mencapai Rp 70.000/kg. Kondisi ini membuat Perum Bulog harus turun tangan untuk menggelar operasi pasar, salah satunya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, dengan harga cabai rawit Rp 40.000/kg.
Para tengkulak dan pedagang cabai memanfaatkan isu kekeringan untuk menaikkan harga cabai rawit, padahal panen dan pasokan cabai dari petani sedang tinggi-tingginya.
Direktur Jenderal Kementerian Pertanian Spudnik Sujono mengatakan, lonjakan harga cabai diakibatkan aksi ambil untung beberapa oknum dari tengkulak hingga pedagang cabai. “Bukan permainan. Tapi naluri pedagang begitu (naikan harga). Kalau kemarau kan ga bisa kita hindari. Jangan disalahkan musim kemarau. Kita justru membaca musim itu,” kata Spundik ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Sabtu (15/8/2015).
Spudnik menampik jika meroketnya harga cabai rawit karena minimnya pasokan akibat kekeringan panjang. “Beberapa daerah yang berkembang sekarang kita fasilitasi dengan pompa. Alhamdulillah dengam pompa, tanaman cabai bisa dapatkan air,” katanya.
Hal serupa juga dikatakan oleh Direktur Budidaya Sayuran dan Obat Kementan Yanuardi. “Harga mahal karena ada isu kekeringan. padahal produksi tinggi. Distribusi pengaruhi juga. Rawit merah ini tergantung pengepul. Gampangnya ini dinaikan harga di pengepul. Ditanam banyak tapi kan yang distribusikan dan ngumpulin ini pengepul. Petani kan banyakan kerjasama dengan pengumpul” (ril/ris)