Wajah Baru

Loading

Oleh: Edi Siswoyo

ilustrasi

ilustrasi

WAJAH sering membikin orang menjadi repot. Masuk dan ke luar salon kecantikan untuk membuat wajah dan penampilan baru. Banyak orang yang suka berlama-lama di depan cermin untuk mematut-matut diri. Boleh jadi karena itu pepatah lama di masyarakat kita “ buruk muka cermin dibelah” masih tetap relevan. Bagaimana dengan wajah-wajah baru yang akan menghiasai gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014 – 2019?

Dari hasil pemilu legislatif (pileg) 9 April 2014 ada 321 orang wajah baru (53,1 persen) dan 239 orang wajah lama–petahana–(42,7 persen). Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan mereka sebagai anggota DPR terpilih yang akan dilantik 1 Oktober 2014. Apakah formasi anggota DPR tersebut akan mampu merubah wajah DPR kita? Tunggu saja karena 560 anggota DPR itu belum dilantik dan belum bekerja.

Memang, sebuah gambaran–ekspektasi–bisa kita gantungkan kepada DPR baru yang hadir dari proses pileg 2014 yang dinilai banyak kalangan sebagai pemilu yang paling jelek karena maraknya kecurangan dan “brutalnya” permainan politik uang. Maka, sulit untuk mendapatkan DPR wajah baru yang ke luar dari “salon politik” (pileg) seperti itu. Wajah DPR periode 2014-2019 tidak akan jauh berbeda dari wajah DPR periode 2004-2009 yang oleh hasil sejumlah lembaga survei disebutkan ada kekecewaan publik karena banyak anggota DPR yang terjerat kasus korupsi.

Mesti tidak semuanya, tapi sudah terbukti sejumlah anggota DPR memanfaatkan kekuasaan yang dimiliki untuk menumpuk kekayaan pribadi dengan memanfaatkan kewenangan penyusunan anggaran (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/APBN). Sebuah perbuatan yang memalukan dari anggota DPR yang biasa dipanggil dengan sebutan “anggota yang terhormat”.

Masyarakat boleh berharap anggota DPR yang akan dilantik 1 Oktober 2014 nanti mampu tidak lagi mengecewakan publik. Anggota DPR baru bisa meningkatkan integritas dan akuntabilitas kinerjanya sebagai lembaga perwakilan rakyat. Namun, tidaklah bijak kalau wajah DPR 2009 -2014 belum mampu berubah (tetap buruk) cermin yang kita belah. Merubah wajah DPR bukan pekerjaan mudah, masih membutuhkan waktu untuk memprosesnya! ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS