Tipis Kemungkinan Terjadi Islah di Tubuh Partai Golkar

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Sangat tipis kemungkinan terjadi islah di tengah-tengah perseteruan dua kubu yang terjadi di tubuh Partai Golkar (PG). Masalahnya, di tengah penjajagan islah, kedua kubu PG yang berseteru antara kubu Aburizal Bakrie (Ical) berhadapan dengan kubu Agung Laksono masih terjadi saling gugat.

Kubu Ical menggugat kubu Agung di Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PN Jakbar) sedangkan kubu Agung menggugat kubu Ical di PN Jakarta Pusat (Jakpus). Sementara, materi gugatan kedua kubu nyaris sama dan sebangun yang pada prinsipnya, kubu Ical minta legitimasi Munas Bali sedangkan kubu Agung minta legitimasi Munas Ancol Jakarta.

Sebelum gugatan didaftarkan di Kepaniteraan PN Jakbar, penanggilan telah lebih dulu dilakukan terhadap Nurdin Halid oleh pengadilan yang sama. MS. Hidayat selaku juru runding PG dari kubu Ical, mengungkapkan, pemanggilan terhadap Nurdin Halid itulah yang menjadi musabab diajukannya gugatan tersebut ke pengadilan.

“Kemarin itu malah ada yang dipanggil pengadilan. Beberapa kawan secara individu dipanggil, di antaranya pengurus, Wakil Ketua Umum yang menjadi penyelenggara Munas Bali, Nurdin Halid,” jelas Hidayat menanggapi pers, Selasa (13/01/2015) di Jakarta.

Nurdin Halid adalah Ketua SC Munas IX Golkar di Bali. Menurut Hidayat, pihak Agung masih saja memproses gugatannya terhadap Golkar kubu Ical di PN Jakpus‎. Proses pembacaan gugatan dan pemanggilan terhadap kubu Ical itu-pun sudah dilakukan.

“Akhirnya siang kemarin kita rapat dihadiri Ketum (Ical) dan diputuskan melakukan hal yang sama, yakni menggugat Munas Jakarta ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat,” jelas Hidayat. Sesungguhnya, kekecewaan kubu Ical sudah muncul lebih awal, saat perundingan kedua. Sebab pada saat perundingan islah pertama‎ pada 23 Desember 2014, kubu Agung menyatakan sudah mencabut gugatannya terhadap kubu Ical di PN Jakpus. “Ternyata di rapat perundingan kedua dinyatakan tidak dicabut, meskipun kita diberi penjelasan,” kata‎ Hidayat. (marto tobing)