Satu dari Tiga Anak Indonesia Kekurangan Gizi

Loading

Oleh : Edi Siswoyo

Ilustrasi

Ilustrasi

MEMPRIHATINKAN sekaligus juga menyedihkan. Catatan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk anak-anak mengingatkan satu dari tiga anak Indonesia kekurangan gizi. Tentu, jika masalah itu tidak segera diatasi boleh jadi Indonesia akan kehilangan manfaat besar dari jumlah penduduknya yang terbesar keempat di dunia.

Tentu, catatan itu mengingatkan kita yang pekan lalu melaksanakan peringatan Hari Pangan Sedunia. Sebab, problema pangan merupakan masalah bagi banyak negara di dunia ini. Bagi Indonesia pangan sudah ditegaskan dalam konstitusi sebagai hak asasi rakyat yang harus dipenuhi oleh negara atau pemerintah. Maka, ketahanan dan kedaulatan pangan menjadi persoalan penting bagi Indonesia yang merupakan negara agraris.

Masalahnya tidak hanya berkaitan dengan ketahanan dan kedaulatan pangan saja. Pangan juga menjadi faktor penentu bagi garis kemiskinan rakyat. Maka, penyediaan dan akses pangan bagi rakyat melalui stabilitas harga terjangkau perlu mendapat perhatian serius pemerintah. Untuk itu, konon pemerintah membutuhkan cadangan beras sebanyak 10 juta ton dalam membangun kedaulatan dan ketahanan pangan dengan mengurangi ketergantungan impor.

Ironis, belakangan ini Indonesia justru menjadi negara importir pangan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi beras nasional sebanyak 139 kilogram per kapita per tahun. Impor beras tahun ini direncanakan satu juta ton untuk mencukupi jumlah produksi yang masih berada di bawah jumlah konsumsi.

Kecenderungan Indonesia sebagai importir pangan tampaknya akan terus naik sejalan dengan meningkatnya impor buah, sayuran, ikan, susu, daging bahkan garam. Kecenderungan itu bisa jadi karena Indonesia tidak memiliki daya tawar yang besar terhadap tekanan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan yang “memaksa” supaya membuka pasar dalam negeri terhadap impor produksi pertanian negara lain.

Kepedulaian pemerintah menjadi kata kunci bagi upaya kita bersama memenuhi kebutuhan pangan sebagai hak asasi rakyat, menegakkan kedaulatan dan ketahanan pangan sebagai kebutuhan nasional. Kepedulian pemerintah dalam mengatur stabilitas harga pangan bisa menghindari gejolak harga pangan yang dapat menimbulkan dampak kelaparan terutama bagi masyarakat rentan terhadap pangan. Semoga tak ada lagi catatan anak Indonesia menderita gizi buruk! ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS