Rupiah Semakin Melemah, Sektor Industri Merana

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang sempat melemah hingga menembus level Rp 16.300 per dollar AS memberikan dampak berat kepada industri, terutama industri dengan bahan baku yang didapatkan dari impor.

“Untuk bahan baku, berat sekali. Bahan baku yang selama ini masih harus didapatkan dari impor, itu pasti akan memberikan impact yang cukup berat bagi industri, yang akan berkaitan dengan daya saing kita,” ujar Agus di Kantor Kemenperin, Jakarta, Jumat (20/12/2024).

Untuk mengantisipasi dampak yang lebih berat ke depannya, pemerintah berencana membahas pemberian stimulus terhadap industri. Namun, Agus tidak menyampaikan secara detail stimulus apa saja yang akan diberikan.

“Insentif berupa stimulus-stimulus lain pasti akan kita bicarakan,” katanya.

Diberitakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah signifikan pada Kamis (19/12/2024). Kurs mata uang Garuda bahkan telah menembus level psikologis Rp 16.300 per dollar AS.

Mengacu pada data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot pada Kamis ditutup di level Rp 16.313 per dollar AS. Nilai ini merosot 215 poin atau 1,34 persen dari penutupan sebelumnya. Namun pada akhir perdagangan di pasar spot Jumat (20/12/2024), rupiah berhasil bangkit meski masih di atas level 16.000.

Mata uang Garuda mengakhiri pekan di posisi Rp 16.222 per dollar AS atau menguat 0,56 persen dibandingkan sebelumnya. Sementara itu, mengacu pada kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (20/12/2024) berada di level Rp 16.270 per dollar AS, atau menguat dibandingkan hari Kamis (19/12/2024) pada level Rp 16.277 per dollar AS. (sabar)

 

CATEGORIES
TAGS