Potensi Batu Mulia Belum Tergarap Optimal

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

PURBALINGGA, (tubasmedia.com) – Potensi batu mulia yang ada wilayah Kabupaten Purbalingga belum tergarap secara optimal, padahal memiliki nilai ekonomis tinggi. Sejumlah warga di Kecamatan Rembang Purbalingga yang menjadi pengrajin batu mulia skala kecil masih minim teknologi dan tidak memiliki jaringan pemasaran.

Menyikapi kondisi tersebut RBM PNPM-MPd (Ruang Belajar Masyarakat Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan) mengadakan pelatihan dasar pengolahan batu alam dan batu mulia. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut RBM menggandeng Yayasan MMNI (Mutu Manikam Nusantara Indonesia) Jakarta.

Pelatihan dua hari tersebut diadakan di Desa Panusupan, Kecamatan Rembang Purbalingga mulai Jum’at (5/9). Peserta pelatihan terdiri dari perajin atau calon perajin skala usaha mikro-kecil, dan masyarakat yang tertarik mengembangkan minat pada batu mulia.

Ketua Pokja Pengembangan Usaha dan Jejaring RBM, Rukmawan Suci Laswono, mengungkapkan, pihak MMNI pernah melakukan penelitian di beberapa lokasi di Kabupaten Purbalingga termasuk di Kecamatan Rembang dan menemukan potensi batu khusus bernilai tinggi seperti Germanium, Badar Besi, Turquoise dan Marcasite selain batu mulia umum (bahan akik, Jasper Agats).

“Atas hasil penelitian itu, MMNI membuka peluang dengan memberikan pelatihan dan pembimbingan pengelolaan usaha mikro batu mulia di wilayah Kecamatan Rembang,” kata Rukmawan.

Lebih lanjut Rukmawan mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan agar para peserta memiliki kemampuan mengenali berbagai jenis batu mulia beserta nilainya serta melakukan pengolahan dasar. Peserta juga diharapkan mampu meningkatkan mutu produk perhiasan berbahan baku batu mulia. (joko suharyanto)

TAGS