Perkuat Industri Komponen di Dalam Negeri

Loading

Laporan: Redaksi

Dirjen Industri Unggul Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi

Dirjen Industri Unggul Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Pemerintah berjanji tidak akan membiarkan Thailand ‘berpesta’ di tengah booming penjualan mobil Indonesia. Karena itu, pemerintah mendorong industri komponen untuk maju agar bisa menyokong pertumbuhan produksi dan penjualan mobil tiap pabrikan yang ada.

Sebab, dengan industri komponen yang kuat, Indonesia sangat mungkin untuk menjadi basis produksi di ASEAN. Terlebih lagi, kondisi saat ini dimana banyak mobil yang dijual di Indonesia dibawa dari Thailand pun dapat direduksi dengan membuat sendiri mobil-mobil itu di dalam negeri.

Di tahun 2011 saja menurut data yang disajikan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) ada 76.173 mobil yang kita impor dari luar negeri yang kebanyakan di ambil dari Thailand.

Di lain pihak, mobil-mobil yang diproduksi di dalam negeri pun banyak pula yang komponennya masih dicomot dari luar negeri.

Karena itu, dengan potensi pasar yang besar serta sumber daya manusia yang ada, Indonesia diyakini dapat membangun sendiri industri mobil dengan mereduksi ketergantungan komponen dan mobil dari luar negeri meski merek yang dijual merupakan merek asing.

“Kita harus cepat karena pertumbuhan pasar kita cepat. Kalau sedan yang diminati, siapa yang akan berpesta? Thailand! Begitu juga pikap. Kalau double cabin penjualannya naik, Thailand juga yang akan senang,” kata Dirjen Industri Unggul Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi di Jakarta.

Di tahun 2011 lalu tercatat ada 837.948 unit mobil yang diproduksi di Indonesia. Angka itu sedikit lebih kecil bila dibanding dengan permintaan yang ‘hanya’ 894.164 unit saja. Dengan angka itu saja, Indonesia telah berhasil menjadi pasar mobil terbesar di ASEAN mengalahkan Thailand yang sedang dilanda bencana yang karenanya hanya sanggup menjual 794.081 mobil.

Total nilai penjualan mobil di 2011 mencapai angka Rp 170.000 triliun. Itu baru mobil, belum lagi industri motor yang di tahun 2011 silam ada 8.006.293 motor yang di produksi di Indonesia. 8.043.535 motor diantaranya dijual untuk memenuhi pasar lokal dengan sekitar 65.000 unit di ekspor. Nilai yang beredar di industri motor mencapai angka Rp 90.000 triliun.

Dengan kondisi itu dan prediksi peningkatan penjualan mobil 1 juta unit dan 10 juta motor di tahun depan sangat mungkin Indonesia bisa menjaring investor untuk bermain di industri komponen.

“Di 2013 bakal ada penjualan 10 juta untuk motor dan 1 juta mobil. Itu adalah 11 juta kekuatan otomotif kita. Ini yang harus dijadikan kekuatan untuk menjaring investor,” kata Ketua umum Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata.

Menanggapi itu semua Edy Putra Irawady yang merupakan Wakil Menteri Kordinator Perekonomian bidang Industri dan Perdagangan mengatakan kalau saat ini pihaknya sedang menggodok paket kebijakan yang dapat merangsang investasi di semua ini termasuk otomotif sekaligus meningkatkan penjualannya.

“Saya suka kebijakan Amerika yang bernama Treath ajusment assistant yang digunakan saat pemerintahnya ingin mendorong kemajuan atau membuat industri otomotif berjalan lebih cepat,” ujarnya di tempat yang sama.

Kemajuan industri otomotif pun menurut Edi sangat mungkin terjadi mengingat Indonesia memiliki sejumlah potensi sari sumber daya alam, modal hingga pasar yang besar. “Karena itu kita akan merancang kebijakan yang bisa membuat atraksi investasi dan peningkatan demand,” tegasnya. (tim)

TAGS