Penyaluran KUR di Depok Belum Optimal

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

DEPOK, (TubasMedia.Com) – Sebagai salah satu program unggulan pemerintah pusat, Kredit Usaha Rakyat (KUR), ternyata belum berjalan optimal. Minimya sosialisasi penyaluran KUR di lapangan, merupakan salah satu faktor penyebab minimnya pengetahuan masyarakat untuk dapat merespon program unggulan pemerintah itu. Tak hanya itu, belakangan juga diketahui adanya salah satu dari ke-tujuh bank penyalur KUR yang dianggap menghambat salah satu program unggulan pemerintah, khususnya untuk pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKMK).

Minimnya sosialisasi tentang mekanisme penyaluran KUR, ternyata berdampak langsung bagi para pemohon dana KUR. Seperti di ungkapkan seorang warga Kota Depok, yang merasa kesulitan untuk mendapatkan kucuran dana dari program KUR tersebut, lantaran harus ada agunan bagi para pemohon dana KUR.

“Dalam prosesnya, pihak bank meminta saya untuk menjaminkan BPKB motor, sebelum akhirnya disetujui pengajuan kredit pinjaman itu. Tetapi anehnya, setelah salah satu persyaratan itu diserahkan , saya tidak mendapatkan salinan tanda terimanya dari pihak bank,” kata Rahmat, salah seorang pemohon dana KUR di Depok, Jawa Barat, belum lama ini

Dengan adanya agunan seperti itu, dirasa akan membuat para pelaku usaha kecil kesulitan dalam hal mengembangkan usahanya, meski secara jelas tertuang bahwa persyaratan agunan kredit pada salah satu bank penyalur KUR, memiliki aturan tersendiri.

Pihak pemerintah juga sedang menggalakkan agar regulasi program pemerintah berjalan baik dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan pemerintah untuk memudahkan masyarakat, dalam mengajukan proses pinjaman dengan persyaratan yang mudah, dan cepat. (eko)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS